Senin, 27 Februari 2023

Cerita Bokep - Ngentot Dengan Janda ganas

Cerita Dewasa - Ngentot Dengan Janda ganas

 
janda,jandaganas,jandangentot


judi slot lapakpusat - Tok tok tok…” suara pintu kamarku terdengar diketuk membuyarkan lamunanku.

“Siapa?” sahutku.

“Saya, Nyah…” terdengar suara pembantuku di balik pintu.

“Ada apa, Bi?

“Ada tamu mau ketemu Nyonya…”

“Dari mana?” aku bertanya, sebab aku merasa tidak ada janji bertemu dengan siapapun.

“Katanya dari perusahaan asuransi, udah janji ingin bertemu Nyonya.”

Oh ya aku baru ingat, bahwa aku meminta perusahan asuransi datang ke rumahku pada hari ini, saat aku libur kerja, karena aku ingin merevisi asuransi atas rumah pribadiku yang telah jatuh tempo.


“Suruh dia masuk dulu dan tunggu di ruang tamu, Bi!” bergegas aku mengenakan pakaianku, hanya daster terusan tanpa bra dan celana dalam, karena aku tak mau tamuku menunggu lama, wajahku pun hanya sedikit kuoles bedak.


Setelah aku rasa rapi, bergegas aku menemuinya.


“Selamat siang, Bu!” sapaan hormat menyambutku saat aku tiba di ruang tamu.

“Selamat siang,” aku membalas salamnya.

“Perkenalkan, Bu! saya Ronny marketing executive di perusahaan xxx,” tangannya mengundangku bersalaman.


Aku menyambut uluran tangannya, dan mempersilakannya duduk. Sejenak aku perhatikan, usianya kutaksir 25-an, tapi yang membuatku agak tertarik tadi saat posisi berdiri bersalaman, aku sempat mengukur tinggi tubuhku hanya sebatas lehernya, aku perkirakan tingginya 180cm-an, aku agak berkesan apalagi penampilannya bersih dengan kumis tipis menghiasi bibirnya, wajahnya sih memang biasa saja.


Kami terlibat obrolan panjang tentang asuransi yang ditawarkan, ternyata orangnya supel dan ramah, cara bicaranya mencerminkan wawasannya yang luas, pandangannya tidak “jelalatan” seperti lelaki lainnya yang pernah aku temui, padahal puring payudaraku yang tidak menggunakan bh terlihat berbayang dibalik dasterku. Tak banyak pikir lagi, aku segera menyetujuinya, apalagi preminya tidak terpaut jauh dengan asuransiku sebelumnya. Dia berjanji akan datang kembali minggu depan membawa polis-nya.


Cerita Sex Janda Ganas Sepulangnya dia, aku masih membayangkannya, simpatik sekali orangnya, terutama tubuhnya yang tinggi, hampir sama dengan almarhum suamiku. Juga aku teringat jawaban almarhum suamiku bahwa orang yang tinggi agak kurus, 80% senjatanya panjang dan besar saat aku bertanya, mengapa senjata Mas Rudy (almarhum suamiku), besar dan panjang? Aku sendiri bingung, tak biasanya aku berpikiran seperti ini, apalagi baru pertama kali bertemu.


Tapi aku tak mau membohongi diriku, aku tertarik padanya. Waktu seminggu yang dijanjikannya terasa lama sekali. Akhirnya tibalah hari yang dijanjikannya, aku berias secantik mungkin, meskipun tidak mencolok, kusambut kedatangannya dengan manis. Kali ini kulihat Ronny mengenakan setelan pakaian kerja lengkap dengan dasinya.


Setelah polis aku terima dan menyerahkan pembayarannya, aku mengajaknya mengobrol sedikitmengenai pribadinya. Ternyata usianya 28 tahun, dengan status bujangan, dan masih mengontrak rumah di daerah Kebayoran Lama, Jakarta. Link Alternatif BolaTangkas


“Ibu Linda sendiri, bagaimana?” kini dia balik bertanya kepadaku.


Kujelaskan statusku yang janda, kulihat wajahnya sedikit berubah.

“Cepat, Mas, kepalaku tambah pusing, nih!”


Mas Ronny membuka selimut yang menutupi tubuhku, dan…


“Mbak Linda, kapan melepas baju?” nadanya terkejut sekali.

“Tadi, waktu kamu keluar,” jawabku santai.


Hening sejenak, mungkin Mas Ronny masih bimbang menyentuh tubuhku.


“Ayo, Mas!”

Cerita Sex Janda Ganas “Iya… maaf ya Mbak!” aku mulai merasakan dinginnya air bawang di pundakku, gemetarnya tangan Mas Ronny terasa sekali.

“Kenapa tangan Mas gemetaran?”

“iya, aku nggak biasa,” suaranya agak gugup.

“Rileks aja Mas,” aku mencoba menenangkannya.


Akhirnya gerakan tangan Mas Ronny semakin lancar di punggungku. Aku mulai merasakan bulu kudukku bangun, terlebih saat tangan Mas Ronny mengeroki bagian belakang leherku. Segera aku membalikkan tubuhku, kini buah dadaku yang besar tepat berada di hadapan Mas Ronny,


“Mbak, depannya aku nggak berani.”


Aku sudah tidak mau bersandiwara lagi,


“Mas, kalau depannya jangan dikerok, tapi dibelai,” kulihat wajahnya sedikit pucat.

“Memangnya Mas Ronny nggak mau?” aku menantangnya terang-terangan.

“Aku nggak pernah, Mbak…” jawaban polosnya membuat aku sadar bahwa dalam urusan seks ternyata Mas Ronny tidak punya pengalaman apa-apa alias perjaka ting-ting.


Berpikir seperti itu, nafsuku kian bangkit, segera kudorong tubuhnya hingga rebah di ataspembaringanku. Kubuka kancing bajunya dan melemparkannya ke lantai. “Mbakk, jangan…” Mas Ronny masih berusaha menolak, tapi aku yakin suaranya hanya sekedar basa-basi, atau refleksi dari belum pernahnya. Aku mulai menciumi bibir Mas Ronny, kumis tipisnya terasa geli di bibirku. Tapi tak ada balasan.


“Mas Ronny kok diam saja,” aku bertanya manja.

“Tapi, Mbak jangan marah.. ya?” tanyanya bodoh.


Orang aku yang minta kok aku marah? Mungkin disentakkan oleh kesadaran bahwa dirinya adalahlelaki, Mas Ronny langsung menyambar bibirku dan melumatnya. Aku berteriak senang dalam hati, malam inilah dahagaku akan terpuaskan. Ciuman kami berlangsung lama, jari-jariku bergerakmengusap dadanya, putingnya yang hitam kutarik-tarik, sementara jari-jari Mas Ronny mulai membelai buah dadaku, usapannya pada puting buah dadaku, membuat syaraf kewanitaanku bangkit, meskipun usapannya terasa agak takut-takut tapi kenikmatan yang aku peroleh tidak berkurang.Apalagi tekanan keras di pahaku membuatku segera sadar bahwa senjata Mas Ronny mulai bangkit.


Satu persatu pakaian kami bergelimpangan ke lantai, kini tubuh kami sudah bugil. Tubuhku ditindih Mas Ronny, perlahan-lahan mulut dan lidah Mas Ronny mulai menggelitik puting buah dadaku, yang terasa makin mengeras,


“Mas… terusss… enak…” aku mulai merintih nikmat.Tanganku segera menggenggam senjatanya, tapi sungguh mati aku kaget dibuatnya, besar sekali.Lebih besar dari punya almarhum suamiku. Aku semakin bernafsu, kukocok perlahan senjatanya yangkeras dan kokoh,


Cerita Sex Janda Ganas

Cerita Sex Janda Ganas


Mas Ronny merintih tak karuan. Hisapannya semakin keras di buah dadaku membalas kocokan tanganku di senjatanya. Aku sudah tak tahan menunggu permainan Mas Ronny dibuah dadaku saja, nafsuku yang tertahan 3 tahun membuncah hebat dan menuntut penyaluran secepatnya. Dengan penuh nafsu aku segera ambil posisi di atas, tanganku terus mengocok senjatanya yang semakin panjang dan membesar, lidahku mulai menjilati dadanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus, pada bagian putingnya kuhisap dan kugigit pelan.

“Mbak Linda… aku nggak tahan…” Kupercepat gerakan tanganku.


Kulihat muka Mas Ronny semakin memerah. Mulutku yang mungil sampai pada senjatanya yang kaku, kujilati seluruh batang senjatanya, kugelitik haluslubang atasnya. Kumasukkan senjatanya ke dalam mulutku,


“Uffhhh…” terasa penuh di mulutku, akibat besarnya senjata Mas Ronny.


Mulutku mulai menyedot-nyedot, sementara tanganku terus mengocok batang senjatanya. Remasan tangan Mas Ronny di rambutku semakin kuat, hingga akhirnya saat kuhisap kuat dengan kocokankupercepat, aku merasakan tubuh Mas Ronny bergetar hebat dan…


“Mbakkk…” Mas Ronny menjerit,terasa cairan kenikmatan itu memenuhi mulutku, agak anyir, tapi aku menelannya sampai tuntas.

“Daaar…” memang perjaka tulen, sebentar saja senjatanya sudah membesar kembali, dan siap bertempur.


Aku segera berjongkok di atas tubuhnya, kuarahkan senjatanya yang besar di lubang kewanitaanku yang sudah basah. Perlahan kuturunkan pinggulku, seret sekali, mungkin terlalu lama tidak dimasuki senjata pria, apa lagi senjata Mas Ronny yang besar dan panjang.


Akumerasakan sedikit sakit tapi lebih banyak nikmatnya. Saat bulu kemaluan kami bertemu, dimana senjata Mas Ronny amblas seluruhnya ke dalam kemaluanku, sulit digambarkan kenikmatan yang aku dapatkan. Aku diamkan sejenak menikmati denyutan senjata Mas Ronny di liang kewanitaanku. Kulirik wajah Mas Ronny yang terpejam, mungkin menikmati remasan kewanitaaanku di seluruh batang senjatanya.


Perlahan aku gerakkan pantatku naik turun, kian lama gerakan pinggulku kian buas, aku sudah tak dapat menguasai lagi nafsuku yang sudah tertahan, sesaknya senjata Mas Ronny di kemaluanku ditambah cairan pelumas dari tubuh kami masing-masing menimbulkan suara-suara birahi seirama dengan gerakan pantatku.


Akhirnya…


Cerita Sex Janda Ganas “Mbakkk… aku nggak tahan…” aku rasakan semburan hangat di kewanitaanku, aku semakin cepat… menggerakkan pinggulku meraih puncak kenikmatan yang tinggal selangkah lagi, tapi senjata Mas Ronny keburu melembek hingga akhirnya mengecil.


Aku tambah panik dan histeris dengan nafsuku yang tergantung. Aku mencoba membangkitkan kembali nafsu Mas Ronny, tapi setiap kali aku mau orgasme, Mas Ronny selalu mendahuluiku.


Sampai sekarang meskipun kami jadi sering berhubungan badan tapi belum pernah sekalipun aku orgasme. Kalau baru pertama aku masih bisa terima, tapi sudah yang kesekian kalipun masih begitu. Entahlah, kalau buat keperkasaan. Mas Ronny jauh dengan almarhum suamiku yang dapat membawaku ke puncak orgasme hingga 4 kali.


Saat cerita ini aku tulis, aku telah berpikir ingin menggantikan Mas Ronny dengan pria lain sebab percuma biar senjatanya besar dan panjang tapi tidak tahan lama.

Rabu, 22 Februari 2023

Cerita Sex ngentotDengan 2 Janda Muda

Cerita Bokep Ngentot Dengan 2 Janda Muda


judi slot lapakpusat Namaku Subhan, Umurku 22 tahun, Aku baru saja berpindah dari kota besar ke desa yg amat asing. Entah kenapa didesa ini banyak sekali janda, juga banyak janda muda. Beritanya karena suatu hari saat para pria sedang bergotong royong menggali gua yg katanya berisikan batu emerald, namun nahasnya banyak dari mereka yg tidak selamat. Aku memilih untuk mencari batu akik lainnya disekitar desa itu, tentu sambil mencari kesempatan menikmati para janda itu.


Aku tinggal dikontrakan yg cukup dekat dgn rumah pak RT, jadi kami sering bertemu, dan tentu saja aku tau janda janda mana yg katanya menarik.


Saat itu setelah pulang dari mencari batu akik didekat sungai, aku bertemu seorang waLita yg sedang membawa beberapa barang, sambil menggendong seorang bayi.

“Mbak, sini saya bantuin”,

“wah, makasih mas, maaf ya, jadi ngerepotin” Lalu aku meraih barang bawaanya.

Saat aku melihat kedepan, ternyata janda ini masih muda! Wajahnya masih cantik, dan tubuhnya cukup mempesona.

Aku yg ada disebelahnya sambil membawa barang bawaan ini terus mencuri pandang kearah belahan dada perempuan itu, tampak buah dadanya besar dan montok sekali, bajunya yg klasik itu menambah pesona benda favoritku itu.

“mm…mbak namanya siapa?”,

“Saya JuLita mas, tapi biasa dipanggil Lita”,

“ooh, kenalin saya Subhan”,

“mas orang baru disini?”,

“iya, cari batu akik, mbak kok sendiri aja?”,

“iya, suami saya udah gak ada”. Beberapa menit kami berjalan sambil berbincang bincang, tiba tiba anaknya itu menangis, Lita lalu mencoba menenangkannya, entah kenapa ia tiba tiba mengeluarkan buah dada kanannya, aku sempat terkejut.

Lalu tampak lah buah dada besar dgn puting coklat itu, dan si bayi segera menyusu ke ibunya, aku hanya bisa geleng geleng.

“Mbak, kok menyusui disini?”,

“udah minta nih anakku, udah biasa orang sini mah” memang didesa ini tampak tidak begitu memperhatikan bagaimana orang orang memakai pakaian ataupun menutup aurat, tentu ini juga bagus bagiku.

Beberapa menit kemudian, kami tiba dirumah Lita,

“masuk dulu mas”,

“iya mbak” Lalu aku masuk mengikuti Lita kedalam, ia memang masih menyusui anaknya, namun tentu aku juga mau.

“Mbak Lita, udah sampai? Maaf tadi Dina gak bisa ikut” Aku terkejut lagi, kini muncul seorang perempuan lain,

“Iya Dina, gapapa, untung ada mas Subhan ini yg bantu”,

“wah, makasih mas, kenalin saya YuDina, adiknya mbak yuLita”. Aku bersalaman dgn perempuan itu, umurnya mungkin hanya berbeda sedikit dgn kakaknya, karena ia juga tampak secantik YuLita, tentu dgn buah dada yg besar pula.

“Dina, tolong kamu jagain anakku ya, saya mau kekamar mandi, sekalian mandi”,

“oooh, iya mbak” Lalu Lita meninggalkan ku bersama Dina yg menggendong bayi itu.

“Mbak, berdua aja sama Lita?”,

“iya mas, orang tua kami udah meninggal, suami kami juga kena bencana, kami hidup berdua sekarang”, Bukannya prihatin, k0ntolku malah ngaceng tiba tiba. “oooh, kasihan ya kalian berdua..” Bayi itu menangis lagi mencari ibunya, namun kali ini Si Dina juga mengeluarkan buah dada kanannya! Lalu bayi itu dibimbing untuk mengenyot puting coklat Dina, dan tampak bayi itu sibuk menyusu lagi.

“Loh, mbak Dina juga lagi menyusu?”,

“iya mas, karena udah sering gantian nyusuin anak ini, jadi udah biasa”. Aku semakin bingung, mana hari masih siang, panas, dan didepanku ada minuman segar, susu asli janda janda muda.

“Aduh, saya haus nih mbak”,

“waduh, mbak Lita lagi di kamar mandi, saya juga sibuk…”,

“Kalau gitu…saya…minum susunya mbak Dina aja…”,

“Nah itu masnya pinter, sini mas” Buset lugu banget, lalu kudekati Dina, pelan pelan buah dada kiri Dina sudah dikeluarkan dari sarangnya,

“Mas pegangin sendiri ya, Dina lagi nenangin anak ini” ,

”iya…tenang aja…” Lalu aku pegang buah dada Dina, bwoh kenyal luar biasa, aku tahan dikedua tanganku, lalu puting kiri Dina segera ku masukkan kemulut ku, tanpa ragu ku kenyot puting mempesona itu, lalu air susu Dina segera membasahi mulutku, oooh segar nya…

“Slruuup sluuurp slruuuup…mmm…aaah…seger mbak…slruuup” Tanpa malu kesedot dan kunikmati air susu dari buah dada Sintal itu.

“Mas, auh, pelan aja, haus banget yach?”,

“Slruuup slruuup…mmm…srluuup…” Lidahku berputar putar diputing indah itu, juga terus menyedot keluar susu kedalam mulutku, tanganku juga mengelus elus benda bundar besar kenyal itu. Tampak Dina jadi terangsang. “mmmf…mas….sedotanmu…si kecil ini kalah hebat…uuuhf”,

“slruuup…mmm…iya dong, saya memang ahlinya…srluuup…slruup” Air ASI Dina tak habis ku sedot terus.


Lita


Tampak bayi itu sudah tertidur lagi,

“Mas…mmf… bentar… aku mau nidurin anak ini… udah ya nyusunya..”,

“iya deh, kamu jaga dulu dia ya…” Lalu meski tampak terangsang, YuDina membawa bayi itu kekamar, sepertinya ia sedang menjaganya.

Beberapa menit kemudian, ada suara dari kamar mandi,

“Dina…tolong ambilin sabun dong, yg disini udah abis” Tak perlu lama aku berlari mendekati kamar mandi, lalu melihat ada sabun diluar.

“Mbak, Dina nya lagi tidur sama si bayi, ini sabunnya…”,

“ooh, iya mas, bawa sini dong, tolong…” Lalu aku masuk kedalam kamar mandi tak terkunci itu, kaget setengah mati aku, melihat tubuh montok Lita tanpa pakaian, Lalu aku memberikan sabun itu, tentu tetap bertampang cool.

“ini mbak, kok kayaknya kesulitan mbak?”,

“Ini…air susuku keluar sendiri mas, soalnya udah penuh, bingung deh mandinya..” Rejeki datang lagi, segera ku dekati Lita.

“Aduh, biar Subhan bantuin mbak, dari pada mubazir saya minum aja susunya..”,

“iya deh… sini mas kedepan”, Gembira luar biasa aku,

“tapi saya takut basah mbak”,

“buka pakaian mas sekalian, itu ada handuk” Lalu aku secepat kilat membuka semua pakaianku, lalu memakaikan handuk dipingganku untuk menutup penisku yg tegang.

Segera ku menuju kedepan Lita, dan tampaklah Buah dada Lita yg besar itu diputing coklatnya terlihat cairan putih kesukaanku,

“biar aman, Subhan sedot dua duanya ya mbak”,

“iya mas, saya mau sabunan…” Segera kedua buah dada itu kuremas, Lita tampak cukup kaget,

“mas, gak pernah nyusu ya? Itu yg diputingku yg disedot mas…”,

“oooh, iya iya…” Lalu kedua buah papaya Lita itu kupegang, kedua puting Lita kutabrakan, lalu kumasukkan kedalam mulutku bersamaan, Lita yg sibuk menyabuni dirinya tampak mulai terangsang.

Air susu Lita rasanya lebih enak, Kedua putingnya yg ada dimulutku mengucurkan air susu dgn derasnya, karena buah dadanya kugencet dan kuremas denga kuat.

“ooooh…mas….mmmmf….pelan aja….uuuh” Lita mulai asyik menyabuni vaginanya.

Aku terus saja menyedot air susu dari kedua puting coklat Lita, kepala ku maju mundur, menarik narik puting itu, tentu dgn bantuan tanganku yg meremas buah dada montok dan kenyal itu.

“slruuup…slruuup…slruuup…mmm….mantep mbak…slruuup”. Tampak Lita sudah mendesah, dari vaginanya keluar cairan lengket.

“uuuh…udah mas….aku mau berdiri…”,

“Ya saya sedot sambil berdiri mbak… slruuup” Lita mencoba berdiri, ia menyabuni paha dan bokong sexy nya, aku makin terangsang saja, Karena Penisku sudah tegak dan berdenyut denyut, handuk yg menutupinya jadi jatuh.

“Mas….k0ntolmu udah berdiri…mmmf”,

“Sluuurp…slruuup…mmmf…aaah…sabunin dong mbak, sekalian aku mandi bareng mbak Lita yach”,


“iya mas, mmmf….gede banget mas….uuuh” Penisku kini dikocok tangan Lita yg sudah dibasahi sabun itu, tentu kocokannya jadi semakin nikmat, dan juga luar biasa nikmat.

Beberapa menit itu Lita terus mengocok penisku, sementara buah dadanya kini bergantian kuremas dan ku sedot air susu keluar dari puting coklatnya.

“Uuuh…mas…aku pegel berdiri…mmmf” Lita yg sudah lemas itu lalu memilih duduk, aku memilih menghentikan aksi minum besarku.

“mbak, saya bantu mandiin ya, mbak siramin aja tubuh kita berdua, saya yg ngelus ngelus ya…”,

“iya mas…. Uuuh” Lalu Lita yg duduk itu membasahi tubuhnya yg sudah basah oleh sabun, aku memilih berada dibelakangnya.

Air membasahi tubuh kami berdua, aku juga mulai mengelus sekujur tubuh montok janda muda itu, Ku elus tangannya, perutnya, pahanya, dan segera menuju m3meknya. Tangan Kiriku meremas buah dadanya Lita, tangan kananku asyik mengobok obok Vagina Janda cantik itu, Air yg mengalir membuat suasana jadi semakin menakjubkan.

“oooh…mas…mmmmf….uuuuh….enak mas…gak pernah aku mandi seenak ini…ooooh” Kudiam saja, lalu kucium leher dan ketiaknya, tanganku masih terus beraksi juga.

Beberapa menit kemudian, Lita tampak sudah menggelinjang, segera angkat pinggulnya, kini ia merunduk. “mas, kamu mau ap…aaaah!” Penisku sudah melesat masuk kevagina Lita tanpa perlu disuruh, terasa sangat nikmat, meski sudah tidak sempit.

“ooooh, nikmat mbak…uuuh” Segera penisku bergerak maju mundur dgn cepat, penisku menguasai seisi m3mek nikmat Lita, bokongnya jadi bergoyg goyg.

Tanganku lalu meraih bokong itu, lalu kuremas, dan kumasukan jariku kedalam lubang anusnya.

“aaaah…mas….uuuf…..mmmf….sssh…ooooh” Plop plop plop plop, suara desahan Lita diiringi suara tabrakan penisku.

Beberapa menit itu kuterus saja menabrak m3mek Lita dgn penis besarku, Sungguh nikmat dan luar biasa rasanya.

“Mbak, aku mau muncrat, oooh” Kutarik penisku, lalu kubalikkan tubuh montok Lita, dan kupasang k0ntol besarku dimulutnya.

Crooot crooot croooot, Mulut Lita penuh dgn spermaku. Janda itu lalu batuk batuk dan memuntahkan cairan sperma itu.

“ uhuk uhuk…mas..banyak banget pejuhnya…”,

“maklum, udah lama gak keluar, hehe”. Lalu Lita memilih membersihkan dirinya bersamaku.

Setelah itu Lita pergi duluan keluar dari kamar mandi, aku sedang sibuk menenangkan diri, juga memakai handuk.

Beberapa menit kemudian saat aku kembali keruang depan, tampak tak ada orang, lalu aku menuju kamar dirumah itu. Bukan main kaget, Lita sedang asyik menindih tubuh Adiknya itu, sambil menciumnya.

“mmm…cup…mmmm…dek…uummm..cup…” Lalu Mereka berdua duduk, Lita membuka pakaian Dina, aku hanya melongo didepan pintu, tampak Dina yg sudah bugil itu lebih putih dan mulus dari pada kakaknya.

“mbak… buah dadamu… sini…oooh” Dina meraih kedua buah dada kakaknya itu, lalu diremas dan diangkat keatas, “oooh…sini punyamu dek…uuuh” Gantian Lita meraih Buah dada adiknya.

Sekarang kedua janda muda itu sedang meremas buah dada lawan tandingnya. Kembali air susu keluar dari puting mereka, tampak puting puting mempesona itu dipencet dan diremas remas, air susu mengalir keluar membasahi buah dada mereka.

“oooh….susumu mbak…”,

“uuuh…punyamu…mantep juga dek….mmmf” Aku geleng geleng sambil melongo, Penisku sudah berdiri lagi menjatuhkan Handuk itu lagi.

“Ooh, mas Subhan, sini mas, mau ikut?” Godaan dari janda janda itu membuatku bersemangat, Tampak Bayi yg ditaruh diranjang kecil disebelah kasur itu sudah tenang, kini biar aku yg melahap kedua perempuan itu.

Lita menarikku, dan merobohkan tubuhku kekasur, tinggal penisku yg besar itu masih berdiri.

“mas…k0ntolmu yg besar itu.. Kita goyg boleh? hehe…” Lita dan Dina mendekat, lalu menempelkan buah dada mereka kepenisku.

Buah dada itu bertabrakan, dan ditengah tengahnya ada penis besarku yg tampak ingin meletus. Lalu mereka meremas dan menggencet buah dada mereka. Penisku kini sedang dilumat benda benda kenyal yg dibasahi air susu.

“mas….enak gak? Mmmf”,

“ooooh, mantep deh, toket kalian luar biasa kenyal dan montok…oooh” Mereka terus menggoyg dan meremas buah dada kenyal mereka, membuat penisku semakin meronta karena kenikmatan luar biasa.

Lita dan Dina lalu Memegang buah dadanya, dan mendorong kuat kepenisku, tabrakan luar biasa itu membuat Penisku segera ingin meletus. Air susu yg muncrat dari puting puting keras mereka itu membasahi penisku,

“Ooooh, luar biasa…mmmf… nikmat sekali… kalian hebat…” Mendengar pujianku, kedua janda itu mendekatkan mulutnya kepenisku, segera Lita dan Dina menjilati kepala penisku yg basah bercampur air air persetubuhan. “mmm…aaah…slruup..mmm…k0ntolmu yg terbaik mas…”,

“mmm…slruupp…cup…aaah….Sedap deh ..uummm…cup…” Kedua janda itu semakin menggila menganiaya penisku yg terus meminta ampun karena keenakan.

“Aduh, aku udah gak kuat, oooh” Kedua janda itu membuka mulutnya diatas penisku, dan Crooot crooot crooot, Air maniku muncrat kearah mulut mulut nakal mereka.

Kini pejuhku ditelan oleh kedua janda itu.

“oooh… nikmatnya, mmmf” Aku masih kelelahan, tapi Dina sudah nakal lagi, penisku yg masih lemas, dimasukkan kevaginanya, ia yg sekarang berada diatasku itu bergerak naik turun, membuat penisku yg ada didalam vaginanya menjadi tegak kembali.

“haduuh, gila, tiga kali penisku tegak lagi…”,

“ooooh…. k0ntolmu mas….super sekali…oooh…Dina suka banget…mmmf”.

Lita tak mau kalah, ia kemudian mengambil posisi diwajahku, vaginanya yg basah itu lalu ditempelkan kewajahku,

“hehe, mas, jilatin yaach”,

“oooh, iya Lita, oooh…ummm…” Kucupang denga cepat bibir vaginanya, lalu lidahku masuk kedalam vagina Lita.

Dua janda itu sekarang sedang asyik bersetubuh dgnku, Dina terus melompat lompat menikmati penisku divaginanya, Lita mendesah sambil meremas buah dadanya sendiri karena m3meknya yg kujilati.

Beberapa menit kemudian, Lita memegang kedua buah dada Adiknya, segera Air susu Dina itu disedot keluar dari buah dada itu.

“Slruuup…dek…mmm…slruuup…hajar terus k0ntol itu..mmm”,

“oooh…mmmf…sssh…iya mbak…oooh…”. Orang kota bilang posisi kami ini adalah posisi Threesome, yg tak heran memang sangat menggairahkan dan nikmat luar biasa.

Beberapa menit itu kami terus beraksi menikmati sensasi seks bertiga itu, entah kenapa, nikmatnya sungguh tak ter elakkan.

“mmm….sluuurp…Dina… aku mau…”,

“keluarin didalem mas..uuuhf”,

“Iya mas, Dina udah pengen tuh…slruuup”, segera saja, Cprooot crpooot, Air Maniku menyembur kedalam Vagina Dina,

Lita juga menyemburkan Cairan dari m3meknya kewajahku, baunya sungguh mempesona. Kami bertiga yg sudah basah karena cairan cairan nikmat ini, memilih berisitirahat.

“Aduuh, kalian suka banget deh sama seks kayaknya..”,

“Lita udah lama gak nikmatin k0ntol mas..”,

“Dina juga, masak tiap hari minum susu kita sendiri, sekali kali mau yg dari laki laki, hehe”,

“hahaha, memang kalian luar biasa”. Aku yg ada ditengah kedua Janda itu tersenyum bahagia, dua janda itu memelukku dgn nyaman.

Entah kenapa, penisku masih berdiri lagi.

“Aduuh, mas Subhan masih mau lagi?”,

“Gak tau tuh, Lita sama Dina masih mau lagi gak?”,

“Ayo mas, dikamar mandi aja, yuuk” Lalu Kembali kami beraksi dikamar mandi rumah itu, Entah Kenapa Sampai malam pun Lita dan Dina terus menikmati penis besarku, juga cairan Spermaku.

Sungguh pilihan yg tepat untuk tinggal didesa ini, aku bisa menikmati dua janda sekaligus, tubuh montok dan mulus mereka, juga air susu segar yg kini jadi minuman favoritku.

Baca Juga Artikel Gacor Lainnya : 

Trick Gacor Slot Lapak Pusat 
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%


Selasa, 07 Februari 2023

Cerita Dewasa - Ngentot Pada Saat Sesi Potret

Cerita Dewasa - Ngentot Pada Saat Sesi Potret


 apakah kamu pernah memotret model bugil?”

ngentot,modelbugil,ngentotmodel

Terus terang saya belum pernah jadi saya jawab dengan mantap,
“Belum mbak, emang kenapa?”
“Aku nggak ngerti kenapa ya ada orang yang mau dipotret begitu”, jawabnya.
Sita orangnya manis, berjilbab dan sudah berkeluarga. Usianya baru 27 tahun,
punya anak baru berumur 1 tahun. Dia juga salah satu editor andalan perusahaan
kami. Boleh dibilang dia adalah primadona di kantor kami. Saya coba iseng-iseng
tanya meminta Mbak Sita untuk dipotret tanpa busana (gila ya…? kalo dia marah …
atau dia mau trus kalo ketahuan suaminya bisa bubar….!!! Padahal pacar sendiri
aja belum pernah difoto bugil…).
So, saya to the point aja,
“Ehmm … Mbak Sita mau nggak kalo saya potret tanpa busana, tapi ini bukan porno
lho, saya buat yang artistik”.
Dan ternyata dia mau, saya sendiri tidak menyangka jawabannya,
”Betul nih, aku mau dong tapi dengan syarat, muka dan tanda-tanda fisik aku
disamarkan atau ketutup. Pokoknya orang lain nggak boleh tau itu fotoku”,
ujarnya.
Saya sendiri kaget setengah mati mendengar jawabannya, tapi udah kepalang basah
saya bilang,
”Oke, jadi kapan mbak Sita bisa punya waktu….”. “Gimana kalo nanti malam setelah
meeting redaksi”, katanya.
Saya setuju. So… the moment came… Selepas meeting, kami ke ruangan dia sambil
membawa perlengkapan foto. Judi Poker Online
“Mau dimana mbak…? Di studio aja ya, supaya nggak usah pasang lighting lagi”,
tanya saya.
Kebetulan di kantor kami ada sebuah ruangan di sudut yang dijadikan studio foto.
“Boleh, yuk kita kesana…”, kata Sita sambil berjalan menuju studio.
Sesampainya di studio saya menyiapkan lampu dan perlengkapan lain, sementara itu
saya melirik dia mulai buka kerudung, atasan dan celana panjangnya. Setelah
ngelepas bra dan CD, Sita diam sebentar.. mikir kayaknya,
“Jadi nggak ya…, nggak deh, nggak jadi aja…” katanya.
Saya nggak coba bujuk cuma bilang.
“Ya udah…., kalo memang belum siap sih lain kali aja, atau memang dibatalkan
aja”.
Sita diam sejenak terus dia pake lagi bra dan CDnya. Saya sih tidak masalah, bisa
melihat tubuh telanjang Sita saja sudah anugerah besar. Ternyata dibalik
kerudungnya selama ini tubuhnya masih sangat menarik.
“Ya sudah mbak, kalo gitu saya pulang aja ya…”, saya pamit pada Sita.
Eh tapi ternyata dia malah merasa nggak enak,”ng…. sorry…aku nggak enak sama kamu
karena udah janji…” katanya.
“Sebenarnya aku nggak apa – apa kok… cuma malu aja telanjang didepan kamu,
apalagi biasanya aku pake kerudung”.
Akhirnya bra dan CD yang udah kembali dipake dia buka lagi.
“Tapi … janji nggak kelihatan mukanya ya…” pinta Sita. “Iya deh mbak, saya janji
…”, saya jawab sekenanya karena hati saya berdegup keras melihat tubuhnya yang
telanjang itu
Akhirnya pemotretan jadi dilakukan. Awalnya cuma beberapa jepretan, saya coba
arahkan dia untuk berpose
“Mbak, tangan kirinya diangkat kebelakang kepala… oke bagus….trus kakinya dibuka
sedikit…”. Sita menurut semua arahan saya, sampai akhirnya dia mau juga difoto
seluruhnya dan tampak muka.
“Mbak… udah bagus posenya, difoto seluruh badan ya… oke sekarang mukanya
menghadap kamera…”
Saya sudah lupa sama janji pada Sita untuk tidak memperlihatkan mukanya tapi dia
sendiri kemudian bilang, Judi Poker Online
“Yah… keliatan deh mukanya, tapi udah kepalang deh… terusin aja… nggak apa-apa
kok. Tapi awas kalo nggak bagus…”.
Malah akhirnya dia mau difoto abis – abisan dan saya coba tanya apakah Sita mau
berpose ‘hardcore’,
“Kalo posisi ML mau kan ya mbak…”. Sita agak kaget,
“Sama siapa … emang ada siapa lagi diluar…kalo sama kamu nanti siapa yang
motret”.
“ya sama saya tentunya mbak, abis sama siapa lagi… mau saya panggilkan Ucup”,
saya sebut nama office boy kantor.
“Gila ah… nggak mau kalo sama dia…mending sama kamu…”, Sita protes.
“Iya deh mbak…nanti saya pake tripod, timer dan remote…jadi bisa ditinggal. Cuma
meskipun nggak sampe ‘keluar’ tapi ‘masukinnya’ beneran ya supaya kelihatan
natural”, saya berkilah (terus terang ini pertama kalinya buat saya, sama pacar
sendiri aja belum pernah)
“Iya deh…tapi kalo udah nggak tahan cepet keluarin di luar ya”, kata Sita.
“Mudah – mudahan lho, soalnya saya belum pernah nih…”, saya berterus terang.
“Wah… aku merawanin kamu dong …”, kata Sita lagi. Saya set kamera saya dan
mendekati Sita.
Cerita Sex Gadis Manis Vaginanya sudah basah sewaktu saya coba pegang,
“Udah basah kok…jadi nggak akan sakit”, Sita meyakinkan saya.
Saya buka retsleting membuka celana dan mengeluarkan penis yang sedari tadi sudah
tegang. Akhirnya penis saya masuk juga ke dalam vaginanya. ceritasexdewasa.org Terasa nikmat sekali,
sambil menggoyangkan pinggul Sita mendesah lirih. Kami melakukannya sambil setiap
kali saya nyalakan remote untuk mengambil gambar kami.
Setelah berganti beberapa posisi, mengambil puluhan foto dan memory saya habis
pemotretan kami akhiri… tapi kenikmatan yang saya rasakan tidak mau saya lewatkan
begitu saja. Kami terus bergoyang sampai akhirnya penis saya akan mengeluarkan
sperma… Buru – buru saya mau cabut dan tapi dia tahan
“jangan sekarang… aku lagi …. terusin dulu…”, pinta Sita sambil mencengkeram
pantat saya.
Akhirnya saya nggak bisa tahan lagi, penis saya berdenyut – denyut dan pancaran
sperma ke dalam vaginanya.
“Gila enak banget mbak Sita …”, saya kecup bibirnya, dia cuma diam sepertinya
malu dan bersalah banget… saya juga jadi ikut ngerasa salah…
“Maaf ya mbak…mustinya nggak sampe keterusan…”, saya meminta maaf
“Nggak apa – apa… aku juga yang nggak bisa nahan…”, Sita berkata lirih.
“Sini aku bersihkan dulu penis kamu…”, Sita mengambil tissue dan menjilati
seluruh penis saya.
Setelah itu dia mengelap dengan tissue,
”Kalo nggak dibersihin dulu nanti jadi lengket, kasihan kamu kan pulangnya
jauh..”
Akhirnya saya memakai kembali celana, kemudian mengambil kamera dan mengeluarkan
memorynya. Sita masih telanjang dengan posisi terlentang di karpet, sementara
kedua kakinya terbuka lebar.
“Mbak, saya ambil memory satu lagi ya…nanti sambil pake bajunya saya foto lagi”,
saya bergegas ke meja saya untuk mengambil memory cadangan.
Cerita Sex Gadis Manis Tapi sewaktu akan kembali ke studio, saya merasa ingin kencing, sehingga saya
mampir dulu ke toilet. Sewaktu kembali saya melihat pintu studio masih terbuka
(saya lupa menutupnya…) dan saya intip ternyata Sita masih dalam posisi yang sama
dan memejamkan matanya menikmati apa yang baru terjadi.
Saya mengambil beberapa foto termasuk close up vaginanya yang melelehkan sperma
saya, lalu keluar dari studio membiarkan dia beristirhat. Sewaktu keluar saya
melihat si Ucup sedang membersihkan ruangan. “Cup…kamu jangan masuk studio dulu
ya”, saya memberitahu Ucup.
“Kenapa pak, emang Bu Sita masih di situ…”, tanya Ucup polos.
“Lho kok kamu tahu tadi ngintip ya…”,saya agak kaget mendengannya.
“Tadi waktu bapak keluar dari studio dan ke toilet, saya sempat masuk kedalam mau
membersihkan tapi saya lihat Bu Sita lagi telanjang disitu ya saya keluar lagi,
tapi sebelumnya saya sempat pegang tetek dan itunya, Bu Sita cuma mendesah…”,
kata Ucup
“Ibu Sita lihat kamu…”,tanya saya.
“Kayaknya sih nggak soalnya merem dan nggak bergerak lagi”, jawabnya.
“Yah sudah… ini duit 50 ribu, kamu jangan bilang siapa-siapa ya”, perintah saya.
“Oke boss…tapi kalo boleh saya berkomentar, body Ibu Sita bagus banget ya pak…
kalo saya punya istri kayak dia pasti tiap hari udah saya kerjain, wong begitu
saja saya udah basah kok”, Ucup berkomentar sambil cengar-cengir.
“Yah sudah, kamu pulang aja…besok datang agak pagi buat terusin bersih-bersih”.
Sita saya bangunkan, dan sambil memakai baju saya terus mengambil foto. Setelah
selesai Sita bilang
”Aku bisa difoto dengan pakaian lengkap begini dong, yang cantik ya… tapi
setidaknya aku pernah punya “foto nude” , meski cuma sekali… “. Aku mengambil
sekitar 30 foto Sita dengan mengenakan Jilbab.
Menurutku dia malah lebih terlihat menarik dengan pakaian seperti itu.
Setelah itu kami pulang, Sita menganggap hal itu seperti tidak pernah terjadi.
Malah foto – foto itu nggak pernah dia tanyain apalagi dilihat… malu kali ya,
padahal hubungan saya dengan dia masih baik-baik…


Baca Juga Artikel Gacor Lainnya : 

Trick Gacor Slot Lapak Pusat 
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%


LINK VIDEO BOKEP VIRAL TERBARU



Sabtu, 04 Februari 2023

Cerita Bokep - Tergiur Oleh Ajakan Ngewe Anak Bos Dengan Body Montok

Cerita Dewasa - Tergiur Oleh Ajakan Ngewe Anak Bos Dengan Body Montok

gadismontok,gadiscantik,bahenol

 Saya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung. Awal cerita saya dimulai saat saya menghadiri sebuah acara pemberian penghargaan, di sana saya datang bersama teman saya, sebut saja Rusdi.


Aku ditawari untuk menggarap proyek perayaan Hari Pesta Selamatan oleh teman yang mengenalkan saya dengan Dewi, memang bidang saya adalah entertaiment. Teman saya yang mengenalkan saya namanya Beby. Singkat kata, saya terima proyek yang diberikan oleh Beby. Dan ternyata yang punya kerjaan itu adalah Dewi, untuk perayaan ulang tahunnya yang ke 34.


Saya pun dipertemukan oleh Beby dengan Dewi di rumah v yang terlihat cukup megah. Saya dan Beby menunggu Dewi yang sedang mandi di ruang keluarga. Di sana saya ngobrol cukup banyak dengan Beby (Beby sedang hamil 7 bulan).


Obrolan berlangsung santai dan sampai menyerempet ke masalah kehidupan seks Beby, ternyata Beby yang memiliki tinggi 170 cm, ukuran BH 38, dan m size ini memiliki libido seks yang cukup tinggi. Beby pun mulai merapatkan posisi duduknya mendekati saya (karena kami duduk di atas sofa yang sama/sofa panjang).


“Wandi.. coba kamu pegang perutku, sepertinya jabang bayiku ini ingin berkenalan denganmu deh..!” kata Beby.


“Ah kamu bisa saja Beby..!” kata saya yang belum tahu arti sinyal dari Beby itu.


“Kalau nggak percaya, coba saja kamu pegang perutku ini..!” ujar v yang kali ini memaksa tangan saya untuk memegang perutnya yang sudah terlihat buncit.


Dan benar, sepertinya ada yang bergerak-gerak dari dalam perutnya.


“wandi.. kamu pernah ngerasain begituan dengan orang hamil..?” ujar Shebi yang membuat saya kaget.


“Mmm.. mm, belum tuh Beby..””Memangnya enak apa rasanya..?” tanya saya keheranan.


“Wah Ennnakk loh rasanya..”


“Itu kuketahui dari suami dan brondong-brondongku..” ujar Beby yang membuat saya tersentak tambah kaget.


“Mmm.. begitu..” kata saya agak sedikit sok tenang, meskipun tegangan tubuh sudah agak naik.


“Kok jawabannya cuma segitu, apa kamu nggak mau nyobain..?” ucap Beby yang sedikit kesal karena tanggapan saya hanya sebatas itu, sedang posisi kami sudah semakin dekat.


Beby menarik sedikit ke atas long dress yang dikenakannya, dan terlihat paha mulus yang sedikit memperlihatkan timbunan lemak di sisi-sisinya dan sedikit CD hitam. Saya pun terdiam sejenak, lalu saya pegang kepala dan menatapnya serta meyakinkannya.


“Beby.., bukannya aku tidak ingin mencoba tawaran yang spektakuler ini, tetapi kamu harus lihat kita ini dimana..? Tetapi bila kamu tawari aku di posisi yang tepat, tentulah aku tak akan menolak..!” kata saya mencoba menenangkan suasana yang semakin panas itu.


Saya sadar bahwa kami datang ke tempatnya Dewii dalam rangka suatu kerjaan, dan aku termasuk orang yang menjunjung tinggi profesionalisme.


“Aku tau apa yang kamu khawatirkan Wandi..” balas Beby sambil menutup bibir saya dengan jari telunjuknya.


“Kau harus tau bahwa Dewi itu penganut seks bebas, dan tentu doi tak akan marah kalau kita bercinta di sini, dan lagi pula di sini tidak ada orang lain selain dewi..” kata Beby mencoba meyakinkan saya sambil perlahan mengangkat kaos yang saya pakai ke atas, dan jarinya bermain di atas puting saya sambil memainkan lidahnya sendiri membasahi bibirnya yang sudah basah.


Mendengar perkataannya yang meyakinkan dan juga ditambah dengan perlakuannya yang mencoba merangsang birahi saya, saya semakin yakin akan situasi yang ada. Saya pun mulai berani untuk meraba dada Shebi yang besar tanpa membuka pakaian yang melekat di tubuhnya.


Beby pun bertambah liar dengan menyusupkan tangannya mencari batang kemaluan saya yang sudah menegang sejak tadi. Sambil memilin putingnya tanpa membuka pakaiannya, tangan kiri saya pun bergerak ke bawah sambil membiarkan tangan kanan saya untuk tetap berada di atas dan Beby pun mendesah.


Sampai di tempat yang saya tuju, tangan kiri saya pun meraba dari luar CD Beby, dan terasa ada yang basah dan lengket di sana. Lalu bibir kami pun saling mendekat dan terjadi perciuman yang cukup lama. Kami pun terlihat sudah semakin berkeringat.


Kemudian tangan yang berada di daerah sensitif Beby pun sepertinya mulai aktif melorotkan CD hitam Beby, dan saya merasakan sentuhan bulu-bulu lebat yang sepertinya tertata rapih. Beby pun telah sukses mengeluarkan senjata kemaluan saya dan mengocok-ngocoknya perlahan.


Saya yang merasa penasaran ingin melihat kemaluan orang hamil, lalu menghentikan ciuman kami dan turun ke arah kemaluan Beby yang duduk di sofa. Ternyata tebakan saya benar, liang kemaluan Beby yang lebat ternyata benar-benar tertata rapih. Saya pun mulai tergiur untuk merasakan bibir kewanitaan itu dengan mulai mejilatinya secara lembut.


“Achh.., achh.. kamu pintar Wan..! Truuss.. Wandii..!” Shebi pun terlihat sudah tidak dapat mengontrol ucapan dan intensitas suaranya.


Beby meluruskan tubuhnya di atas sofa sambil mengocok senjata kemaluan saya. Mendapat perlawanan yang demikian nafsunya, saya pun merubah posisi menjadi 69. Saya di bawah dan Beby di atas. Ternyata benar kata orang, kemaluan orang yang sedang hamil itu gurih rasanya.


15 menit berlalu dalam posisi 69.


“Wandi.. please..! Masukin sekarang Say..!” pinta Shebi yang sudah tidak kuasa lagi menahan gejolak nafsunya.


Mendengar itu saya tidak langsung menuruti, tetapi saya tetap saja mengigit, menjilat, meludahi liang kewanitaannya, terutama klitoris-nya yang sudah mengkilap karena basah.


“Ndii.., kamu jahat..!” teriak Beby diikuti dengan melelehnya air kemaluan Beby yang cukup banyak dari liang senggama Beby, yang menandakan Beby sudah mencapai orgasmenya. Saya jilat habis cairan kental yang keluar itu sampai tidak tersisa.


Senjata kejantanan saya yang terhenti bergerak itu dikulum oleh Beby. Karena orgasmenya, Beby mengulum kemaluan saya hingga menjadi merah. Lalu dengan bantuan tangan, saya masukkan kembali senjata saya itu ke dalam mulut Beby sambil menaik-turunkan di dalam mulutnya.


“Aawww..!” saya berteriak karena batang kemaluan saya tergigit Beby, “Kamu nakal ya. sayangg.?” kata saya sambil menarik batang kejantanan saya dari mulutnya, lalu mengarahkannya ke vagina Beby.


Saya tidak langsung memasukkannya, tetapi memainkannya terlebih dulu di bibir vaginanya sampai Beby sendiri yang memajukan pantatnya agar batang kemaluan saya dapat langsung masuk, tetapi tetap saja saya tahan agar tidak masuk.


“sayangg.., kamu jahat..!” ujar Beby kesal.


“Habis kamu duluan yang mulai..!” jawab saya.


Tanpa kami sadari, ternyata pertempuran kami dari tadi sudah ada yang mengawasi, yaitu Dewi yang entah dari kapan dia sudah ada di dekat kami dengan mengunakan daster tanpa BH. Pemandangan itu kami ketahui karena daster Dewi sudah ada di bawah kakinya.


Karena saya merasa sudah tidak tahan, akhirnya saya mulai memasukkan penis saya perlahan tapi pasti ke liang senggama Beby. Memang awalnya sulit, tetapi karena Beby minta untuk terus dipaksa, ya akhirnya masuk juga.


“Achh.. achh..!” teriak v dengan wajah memerah entah karena nafsu atau karena sakit.


Ternyata liang kemaluan orang yang sedang hamil itu lebih hangat dibandingkan kemaluan wanita normal. Karena sempit dan hangatnya liang senggama Beby, membuat saya tidak dapat bertahan lama, meskipun goyangan Beby tidak terlalu “hot”, tetapi tetap saja rasanya lebih asyik dari liang kemaluan wanita yang tidak hamil.


“Beby.. aku mau keluar..!” kata saya ditengah-tengah nikmatnya persetubuhan kami.


“Aku.. keluarkan di mana Say..?” tanya saya menambahkan.


“Terserah kau saja Wandii..!” jawab Beby yang ternyata juga sudah orgasme kembali.


Akhirnya karena lebih enak, saya keluarkan cairan panas itu di dalam vaginanya, “Cret.. cret.. cret..!” mungkin sampai tujuh kali air mani saya tersembur di dalam liang senggama Shebi.


“Ohh.., ternyata kalian di sini sudah nyolong start ya..?” ujar Dewii yang membuka pembicaraan.


“Abis kita udah nggak tahan Mba..!” jawab Beby.


“Trus gimana proyek ultah-ku..?” tanya Dewi sambil memakai dasternya kembali yang tadi dilepaskan ke bawah, karena Dewi dari tadi menyaksikan pergulatan kami sambil bermasturbasi.


“Kalau masalah itu tenang, di sini sudah ada ahlinya, tinggal kucuran dananya saja, konsepnya sudah Indra susun kok..!” jawab Beby sambil menahan saya untuk mengeluarkan penis saya dari liang senggamanya.


“Ooo.., ok aku percaya..” kata De,wi “Tapi biar Indra istirahat dong..! Masa kamu monopoli sendiri itu batang..!” jawab Dewi sambil mengambil wine yang ada di mini bar, lalu duduk di sana, memperhatikan kami yang akhirnya mengambil pakaian kami masing-masing.


“Wandii.., kamu besok bisa ambil dananya di sini..” kata Dewi.


“Lo nggak mau nyobain punyanya Wanduu..?” celetuk Beby, “Ntar nyesel..?” tambahnya.


“Jangan sekarang deh, abis tanggung, sebentar lagi Bapak mau jemput gue..” jawab Dewii.


“Ooo..” jawab Shebi yang sepertinya mengetahui bahwa Dewi kalau main itu tidak cukup kalau hanya 3 atau 4 ronde saja.


“Ya sudah, kami pamit dulu deh kalau gitu, biar besok si Wandi saja yang datang ke sini sendiri..” kata Beby.


Saya yang dari tadi diam saja hanya manggut tanda setuju untuk datang lagi esok.


“Tapi besok kamu datangnya malam saja ya..!” pinta Dewi.


“Ooo.., sekalian kamu cobain ya..?” pancing Shebi sambil tersenyum.


“Apa kamu mau ikutan Sheb..?” tanya Dewi.


“Nggak ah, abis main sama lo harus lama, gue takut kandungan gue bermasalah lagi.””Kalau dokter gue bilang nggak apa-apa sich gue ok aja, tapi kalau kebanyakan digenjot nanti bocor lagi..!” kata Beby sambil tertawa.


“Ya udah ngga pa-pa, tapi kamu pasti datang kan Dra..?” tanya Dewi.


“Ya..” jawab saya singkat.


“Ya sudah kita cabut ya..?” ujar Shebi ke Dewi.


“Ya, ok lah..”


“Bye, Sayangg jangan lupa ya atau kontrak kita batal nich..!” sambil mencubit dagu saya.


Yahchh…. Percintaan kami lanjutkan di sela-sela kesibukan kami, sampai hal itu berhenti saat Beby melahirkan, karena Kesibukanya Mengurus bayinya. Tapi kami tetap perhubungan , alaupun tidak sesering dulu.

Baca Juga Artikel Gacor Lainnya : 

Trick Gacor Slot Lapak Pusat 
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%


LINK VIDEO BOKEP VIRAL TERBARU

Jumat, 03 Februari 2023

Cerita Dewasa - Kangen Ngentot Tanteku Yang Bening

Cerita Dewasa - Kangen Ngentot Tanteku Yang Bening 

tantemulus,tantebening,tantengentot

Namaku Taro Umurku 20tahun. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku di Kota M tapi tahun ini aku dipindahkan ke Kota P karena aku ada perkerjaan yang harus kuselesaikan jadi berhubung aku tidak ada tempat tinggal maka aku tinggal ditempat tanteku sementara sampai Pekerjaanku selesai


Ketika aku datang kerumah tante aku melihat tante sedang tidak badan, jadi aku masuk kedalam kamarnya dan melihatnya dia terbaring diatas ranjang ditutupi oleh selimut


“Tan apa kabar? tante sakit yah?”Tanyaku


“Eh kamu ro kapan sampai disini? Iyah nih udah 1minggu” Jawabnya


“Udah Check ke dokter tan?”Tanyaku


“Udah Ro kata dokter tante kecapean dan kurang darah”Jawab Tante Vina


“Yasudah tante istirahat dulu, ntar kalau ada apa2 panggil taro yah tan” kataku menutup pintu kamar tante


aku pun pergi dan kembali kekamarku, Sekitaran jam 9 malam Tante Lili memanggilku


Malam itu, Cuma aku berdua dengan tante karena suaminya sedang pergi dengan anak anak.

“Taroo kemarii sebentar!” teriaknya.


“Tante Kenapa?” kataku.


“Tante mau mandi tapi tante belum bisa banya gerak, kamu bisa mandiin tante?” katanya sambil membuka selimutnya.


aku hanya bisa diam seperti patung melihat tubuh tante yang sexy hanya terbalut CD DaN BH saja bisa lihat dengan jelas kemaluannya yang tertutup bulunya yang agak lebat.


Dan terlihatlah tubuh tante yang molek itu, meskipun dia masih memakai BH dan CD. Tapi samar-samar puting buah dadanya dan bulu kemaluan tante terlihat jelas. Melihat pemandangan itu, kontolku menjadi tegang. aku hanya memakai Celana Jersey Otomatis kalau tegang sudah jelas terlihat


“Ayuk! lap lapin tubuh tante, bersihin sampai kecelah mananapun yah Ro” katanya.


“Ya tante..” kataku sambil memeras air di kain dan mulai menbasahi leher sampai ke dada.


“Ro pelan pelan yah, tante agak ngilu soalnya masih sakit” katanya sambil melepas Bhnya


Terpampanglah Payudara yang masih sintal dan bulat didepan mataku, kubersihakan perlahan kuusap sekujur daerah payudaranya sesekali pentilnya kusenggol

“Akh.. jangan disengol dong.. uhh..!” kata tante ngelu sambil melintir pentilnya lembut.


“yah maaf tan, namanya juga gak sengaja” kataku.


Lalu kugosok bagian perutnya yang putih mulus. Gue menggosok dengan lembut tapi mataku tetap terpanah oleh payudaranya yang montok

“Kamu kok ngelihatin toket tante mulu sih?” katanya sambil mendesis tangannya masih melintir putingnya.


“Nggak kok tante,” Gue jawab dengan pura-pura.


“Sudah jangan bohong kamu sukaan dengan pentil mungil ini?” tanyanya


“Ehmm iyah sih tan, Taro pengen ngejilat pentil tante” kataku langsung


“Awwoow, Kamu mau nyoba?” katanya manja.


Gue hanya mengangguk dan mulai menjilat dan mengemut pentilnya yang mengeras.

“Aaah Kamu pandai sekali!” kata Tante.


“Pentil tante enak bener,” kataku.


“Aaaihh kamu bisa saja” kata tante.


“Tante suka nggak kalau Taro Ngentotin memek tante.


“Nggak masalah malah tante sukaloh”


Sekarang Gue dapat melihat gundukan bukit kemaluanya yang menerawang dari balik kain tipis CD-nya itu. Aku sengaja menempelkan Kemaluaanku di bagian sela vaginanya aku merasahkan ada cairan hangat yang keluar dari vaginanya dan membasahi celana dalam tante


Kubuka celanaku dan terpangpanglah kontolku yang besar sudah mengacung tegak keluar yang membuat tante kaget

“Wahh kontolmu besar dan keras sekali Ro” katanya memuji kagum tapi justru melihat yang begini makin memburu nafsunya.


Kubuka celana dalam tante tanpa seizinya karena aku sudah tidak tahan lagi terlihatlah hutan kemaluannya yang menggoda itu, Aku disuruh tante naik keatas ranjang Tante lili naik dan jongkok diatas tubuhku disuruhnya aku untuk mengosok gosok kepala penisku di belahan bibir memek tante yang becek


Kugosok-gosok kepala kontolku di bibir lubang memeknya yang sudah terbuka lebar itu, menambah semakin tegang dalam nafsu diri Gue.

“Ahh.. aduh.., sayang.. nikmatnya..,” katanya menjerit geli.


“Masukin to tante udah gak kuat, tante pengen ngerasain nikmatnya kontol kamu” katanya kuarahkan kontolku memasuki lubang memeknya.


Belssshhhh!! sekali dorongan langsung masuk sepenuhnya ditelan oleh lubang pepeknya yang nikmat tiada tara!


Kusodokan kontolku dimemeknya dari bawah dan kugoyang-maju mundur, putar kanan-kiri untuk menusuk lebih dalam. tante ikut juga mempompa dari atas kebawah seirama dengan goyanganku.

Terus Gue genjot batang kemaluan Gue ke dalam liang kenikmatannya yang indah itu.


Dan akhirnya, “Hghh.., oo.. Donn.. yeess.., oohh..!” dgn erangannya, ternayta dia sudah orgasme karena nikmatnya kena hujam oleh kontol besar anak abg sekolahan

“aaahh Aaah enakan Sayang Taro Entot memek tante semua ini punya kamu” katanya mendersah liar


“Aduh tante enak sekali, Bisabisa taro ketagiha pepek nikmat tante nih” kataku mabil mejambak rambut tante dan mengeyot pentil tante dengan kasar.


“baru kali ini tante ngerasain kontol besar abg muda kaya kamu, Rasanya pepek tante sudah penuh dengan kontolmu sayang” katanya.


Kamipun tergeletak lemas menikmati sisa sisa orgasme kami, Kontolku masih kutancapkan di pepek tante sange minta ngentot ini ohh sungguh nikmat

Hampir setiap hari aku minta ngentot dengan tante binal suka kontol ini karena memeknya nikmat sekali aku tidak bosan menghujam memeknya yang sempit

Baca Juga Artikel Gacor Lainnya : 

Trick Gacor Slot Lapak Pusat 
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%


LINK VIDEO BOKEP VIRAL TERBARU

Kamis, 02 Februari 2023

Cerita Dewasa - Ngentot Dengan Pembantu Bening Yang Perawan

 Certia Bokep - Pembantuku Yang Masih Perawan


Cerita ini bermula ketika Aku Bekerja di kantor ke daerah Semarang Sesampai di Kota Semarang Aku dapet fasilitas kontrak rumah dari Kantor,dan Aku dapet di daerah pinggiran kota,lumayan lah type 36,ada 2 kamar plus perabotan udah ada di sana.

Setelah 1 bulan berlalu Aku kewalahan ngurusi itu rumah,maklum Aku berangkat pagi,pulang malam,minggu pulang ke Jakarta ketemu bokin ya jadinya itu rumah acak-acakan dan kotor banget.

Aku ngerasa ga nyaman,dan Aku mutusin untuk nyari orang buat ngurusi rumah.


Aku sempatkan datangi salah satu yayasan penyalur di kota Semarang,Aku pilih 1 orang yg Aku pikir bisa kerja,orangnya biasa aja,masih muda,umur 20 tahun,aslinya dari daerah di Jawa Timur,dan satu yg bikin ane pilih dia, dia kelihatan cekatan saat ane melihat cara praktek di beberapa orang yg di tawarkan.

Sebenarnya kalau Aku emang niat macem-macem,Aku bisa aja pilih yg genit, karena ada beberapa orang yg matanya tuh menunjukan kalo “pilih gw aja” dan sedikit centil.


Aku minta Amel (sebut aja begitu) diantar ke rumah hari sabtu,karena Aku pikir hari minggu ane akan pergi dan Aku minta Amel untuk bersihin rumah.

Hari sabtu malam orang yayasan datang mengantar Amel,dan Aku lunasi biaya administrasi,lalu jadilah Amel bekerja di rumah Aku.

Hari minggu Aku tinggal dia di rumah, untuk bersih-bersih dan cuci baju Aku yg udah menggunung.


Hari senin pagi Aku datang ke rumah,Aku seneng banget rumah udah bersih,rumput-rumput di bersihin depan rumah. Baju ane pun udah pada wangi disetrika sama doi.

Karena Aku puas,Aku kasih doi uang jajan 50 ribu, dia seneng banget, Aku bilang itu diluar gaji dan uang makan. Aku kasih dia uang makan karena ane ga pernah makan di rumah,jadi di rumah gak pernah masak.


Dari situ Aku tau bahwa ortu Amel cerai,dan Amel di paksa bekerja untuk menghidupi keluarga, Aku jg tahu bahwa Amel di kampung punya pacar, dan pacarnya itu sering telepon tiap hari, Amel kadang mengeluh juga karena pacarnya ini sering minjem duit tapi ga di bayar.


Kami tiap malam nonton tv bareng,kadang becanda,bahkan ke mall bareng untuk belanja sabun dsb..kadang kalau Aku lagi ada duit Aku beliin dia baju karena Aku tahu bajunya itu-itu aja..

tak terasa sdh 3 bulan Amel kerja di rumah,dan kelihatan dia sangat betah,terlihat dari badan dia yg sekarang jadi lebih gemuk di banding saat pertama datang


..tapi hal itulah yg mengganggu pikiran Aku ..body nya justru bikin Aku merinding..”toketnya yg dulu kelihatan kecil tapi sekarang malah kelihatan nyembul”…bokongnya yg dulu biasa aja sekarang jadi Padat…haduh…ane pikir bahaya ni..tapi Aku buang jauh-jauh perasaan itu..


Diam-diam Aku suka ngintip dia kalo habis mandi…kadang Aku juga curi-curi pandangan ke arah pahanya kalau dia lagi pake baju daster dan duduk sembarangan…

Suatu hari Aku dapet tugas dari kantor untuk mengurus proyek di kalimantan,Aku pun harus pergi selama 3 minggu..Aku pergi dan sebelumnya ane pamit ke Amel berpesan supaya hati-hati jaga rumah selama ane pergi..


“kamu udah mandi belum Amel manis?”…dan dia pun membalas dengan

“udah aa sayang”…

Dan ane pancing-pancing dia denga sms bahwa sebenarnya aku suka ma dia…tapi takut di tolak karena Amel udah punya cowok..

Tak di sangka Amel membalas dgn sms yg sangat mengagetkan

“aa kenapa ga bilang,Amel jg suka banget ma aa,tapi Amel takut,Ririn kan cuma pembantu…


Cerita Lainnya:   Cerita Sex Dewasa Bercumbu dengan Ms. Bernike

wah..ini yg Aku tunggu…Aku telpon dia..dan kita pun ngobrol panjang lebar tentang seringnya ane curi-curi pandang…dll…

Aku pun pulang ke Semarang,

ane langsung menuju rumah..Amel menyambut dgn senyuman malu…Aku pun mencubit lengannya..tanda kangen..

Aku beranikan mengajak Amel ngobrol malam itu…kami pun ngobrol..tapi terlihat sekali Ririn sangat kaku dan tdk seperti biasanya…ane bertanya

“kenapa Mel”…

“gak papa a” Amel menjawab..


Aku duduk mendekati Amel..dia sangat terlihat gelisah..Aku dekatkan bibir Aku ke bibir Amel..Amel sedikit menghindar..tapi ane udah pengen banget mencium Amel..ane sedikit memaksa dan kami pun berciuman…ane mainkan lidah ane di di bibir Amel…kami pun bergumul mesra dgn hangatnya…di temani hujan bibir kami saling bermain…

Malam itu tak terjadi apa-apa.. Aku ga ingin buru-buru melakukan sesuatu.


Aku takut Amel akan minta pertanggungan jawab bila Aku ngewe dia malam itu..

Besok hari nya sepulang kerja Aku langsung mandi…kami pun ngobrol..sudah mulai cool…suasananya udah mulai seperti biasa lg..Amel nonton tv,ane di sebelahnya,yg berbeda adalah sekarang susu udah berani duduk dekat-deket nempel ke Gua..


Aku membuka pembicaraan..Aku bertanya tentang hubungan Amel dgn pacarnya di kampung sejauh apa hubungan yg mereka lakukan..

Amel bercerita bahwa mereka memang sering berciuman..dan Amel juga pernah pegang punya cowoknya..begitu pula sebaliknya…sambil berpura-pura cemburu aku pun pergi ke kamar..

Amel mengejar Aku ke kamar..dia minta maaf..dan bilang bhwa Amel masih perawan…


Ane bilang gak percaya…karena belum membuktikannya..kami pun sedikit ngadu argument..dan ane minta pembuktian kalo Amel memang masih benar perawan..

Tak di sangkan Amel langsung membuka daster yg di pakainya…

”Amel akan buktikan kalau Amel memang masih perawan”..kata Amel

“jangan Mel, aku gakk berani tanggung jawab kalo sampai terjadi sesuatu”ane bilang begitu


“aa ga usah mikirin tanggung jawab,yg penting Amel kan buktikan kalau memang Amel masih perawan”,Amel mendekati Aku hanya mengenakan BH dan CelDam…

Aku konak gan…gak tahan..melihat secara langsung apa yg selama ini Aku inginkan…oh shit…ane bingung..

di tengah kebingungan Aku ,bibir Amel sdh melumat bibir Aku …kita berciuman di pinggir tempat tidur…tangan Aku secara replex mulai bergerilya menuju gunung kembar Amel…ane ga kuaaaaaat (dalam hati ane menahan nafsu ini)..


Aku terus belai toket Amel…Aku buka bra yg membungkusnya..Aku rebahkan Amel di ranjang..Amel tersenyumm..oh..

ane mulai melumat pentil susunya…tangan ane mulai bergerilya di paha Ririn…Ririn pun melenguh

“ohhh”…


tangan ane menuju selangkangan Ririn…bermain si pinggiran celana dalam yg masih membungkus memek Amel..ane terus benjilati puting susu Ririn yg mulai keras…tangan ane pun membuka celana dalam yg di pkai Amel…Ririn melenguh kembali..”oooohhhh”….

Ane secara cepat membuka celana pendek dan kaos ane…ane pun membuka CD yg ane pakai…


kembali ane lumat bibir Amel…tangan ane mulai mengelus pinggiran memek Amel…Amel pun men desah “aaaaahhhh”…

Tangan ane mulai menyibak memek Ririn yg di tumbuhi bulu yg tdk terlalu tebal…jari ane menari-nari mengelus klitoris Amel…Amel pun tambah mendesah

“AAAAAAHHHH”…


Jari ane bermain-main di bibir lobang memek Amel…bibir ane bermain di toketnya…dan tangan Amel pun mulai mengelus-elus penis ane yg udah keras n panas…

“aa..punya aa gedee…” Amel berbisik..

Ane tersenyum sambil kembali melumat bibir Ririn dan memainkan jari di memeknya…

Bibir ane pindah ke toketnya….lalu turun menjilati perutnya…dan sampailah di pertigaan selangkangan Amel…

Ane buka perlahan belahan paha Amel…ane pun mulai merunduk…ane sibak kedua belahan memek Amel…dan lidah ane mulai bermain di bibir memek Amel…oooh…mantapnya memek perawan…


“AA..AAAAAhhh”..Amel mendesah ketika bibir memeknya ane jilati…lidah ane mulai menusuk-nusuk lobang memeknya…dan sekali-kali lidah ane bermain di klitoris Amel…

“aa”ooooooughhhh…..”..Amel mendesah semakin keras…

ane menjilati memeknya 15 menit..ane pun kembali melumat toket Amel… memek Amel yg mulai basah di bajiri cairan kenikmatan…

Amel terus mendesah..

“ouwgh..aa…ouwgh..aa…”dia memanggil ane dalam desahannya..


Tak menunggu lama,ane siapkan rudal penis ane yg udah keras banget…ane arahkan ke memek Amel yg udah basah…ane lebarkan pahanya…ane taptkan di lobangnya..dan ane tekan pelan-pelan….

“aa…ouwgh…”Amel mendesah….

“aa…sakit”….”ouwgh”…Amel sedikit meringis ketika penis ane mulai masuk ke memeknya…penis ane semakin dalam…

“aa…sakit…”….


“oughwwhhh”..Amel mndesah sambil menutup matanya….

Ane cabut pelan-pelan…ane tekan lagi…ane cabut lagi…ane tekan lagi…dan seterusnya….

“owgh..aa…oegh…owgh…ooooooh…”desahan Amel semakin terdengar…

Ane pun mengenjot penis ane di memeknya…dan tiba-tiba keluarlah darah keperawanan dari lobang memek Amel….


…ane genjot lagi lebih cepat…darah semakin banyak….ane genjot terus…

“aa…sakiiiiiittttttt….owwwuuuuggggghhhhhhh”.. .Amel mendesah sambil terpejam matanya..

Ane genjot terus…

“sabar sayang…bentar lagi sakitnya hilang”…ane menimpali sambil terus menggenjot..


penis ane keluar nasuk di memek Amel….sampai darah perawannya tak lagi keluar…

Ane goyang-goyang di dalam memeknya…ane hujam lebih dalam…

“oooooooooooowwwwwwwghhhhhh”…Amel menjerit…memeknya semakin licin…menandakan Amel udah mendapatkan Orgasme…dan ane pun memepercepat genjotan ane….


“ooowwgggghhhhhhh”….Amel menjerit kenikmatan…Amel mencengkeram pundak ane…..tangannya mencakar bokong ane…dan

“creeeeeeeeeet”….ane pun orgasme…..sperma ane memenuhi lobang memek Amel….

Ane memeluknya…dan Amel pun tersenyum…


“percaya kan kalo Amel masih perawan?” tanya Amel pada ane

“iya aku percaya”…ane pun tersenyum…dan kami pun berpelukan…


Ane minta Amel supaya kencing dulu…dan membersihkan memeknya…ane pengen malam ini 5 ronde..hehehe…

kami pun bermain hingga pagi hari…Besoknya ane ajak Amel ke bidan yang jauh dari rumah ane…ane minta Amel untuk KB…Amel pun KB suntik…dan kami pun hingga sat ini masih berhubungan..


1 yg membuat ane ga bisa lepas dari Amel…memeknya wangi…dan nikmat banget saat di oral…beda dgn bokin ane yg kadang ada bau tak sedapnya…

Ane jadi jarang pulang ke Bandung,ane malah tiap minggu menghabiskan waktu bermain sex seharian bareng Amel…semua gaya udah kami mainkan…bahkan anal sdh kami praktekan


Amel tak pernah minta ane menikahi dia..karena dia pun tak mungkin memutuskan hubungan dgn pacarnya di kampung yang sudah di jodohkan oleh ortunya…entah sampai kapan kami begini…tapi jujur..nikmat sex bukan karena status..tapi karena barang…hehehe

Buat agan-agan yg suka maen ma pembantunya, saran dari ane,pembokat juga manusia,yg butuh kasih sayang dan materi,selain gaji 750rb ane kasih tambahan 1 jt perbulan buat Amel plus uang jajan 50 rb tiap hari agar memek yang mantap itu di jaga dan di rawat demi kepentingan bersama..dan satu lagi

Baca Juga Artikel Gacor Lainnya : 

Trick Gacor Slot Lapak Pusat 
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%


LINK VIDEO BOKEP VIRAL TERBARU

Rabu, 01 Februari 2023

Cerita Bokep - Ngentot Dengan Teman Mama Di Pesawat

Cerita Dewasa - Ngentot Dengan Teman Mama Di Pesawat

tante cantik,tante semok,tante ngentot


 
judi slot lapakpusat - Aku dan Lia adalah sahabat lama. Hubungan antara kami sebenarnya tidak bisa dikatakan kekasih. Namun meski statusnya sahabat tapi sikap dan perilaku hubungan kami sangat mesra seperti sepasang kekasih.


Akhirnya lampu kabin pesawat dimatikan aku dan Lia pun siap-siap untuk tidur. Lia bersandar dipundakku dan dia menaikkan kakinya dikursi sebelah. Karena posisinya kurang enak, aku menaikkan sandaran lengan kursiku sehingga Lia bisa dengan bebas menyandarkan kepalanya dipahaku. Baru sebentar memejamkan mata, tiba-tiba gadis itu terbangun, kemudian membuka jaketnya dan kembali merebahkan kepalanya.


Aku menghela nafas setelah Lia memejamkan matanya kembali. Huh… untung saja tidak ketahuan tadi kalau sebenarnya sempat terbersit lamunan jorok di otakku dikarenakan menatap wajahnya yang cantik. Gadis itu baik memakai kacamata atau tidak namun wajahnya memang cantik. Kulitnya putih pucat, namun karena pucat itulah membuat gairahku berdesir setiap kali bertatap muka dengannya.


Kami hendak bertolak pergi ke-Bali untuk berlibur, setelah mengambil cuti satu minggu. Kami berdua memang partner bekerja yang akrab, sampai-sampai teman-teman sekantor banyak yang mengatakan bahwa kami berpacaran. Namun mereka semua salah besar, karena diantara kami tidak pernah ada ikatan dan komitmen.


Ketika aku sedang asik melamun, sambil memandang wajahnya tiba-tiba kurasakan jemari halus dan lembut itu meraba bagian depan celanaku


“Hayo, ngelamun jorok ya?” terdengar suara Lia pelan, tapi matanya masih terpejam. Aku pun merasa terpojok dan malu karena tertangkap basah. Akhirnya kujawab pertanyaan Lia dengan jujur “Hehehehe.. tahu aja kamu” jawabku.


Kedua matanya membuka perlahan dan bibirnya tersenyum, “Si Rina bilang ****** kamu gede banget, ternyata ia benar juga”


Ups, baru kali ini aku dengar ia berbicara lugas seperti itu. Sekejap kemudian suasana berubah biasa lagi, “Kamu tuh, mau aja percaya orang lain.” Baru saja aku berbicara demikian, tahu-tahu Lia sudah meremas batang kemaluanku yang masih terbungkus dalam celana. “Jahat, aku yang sudah berteman lama sama kamu gak pernah dikasih tahu, tapi si Rina malah udah pernah nyobain!” Ujarnya menggemaskan.


“Aduh, sakit tahu. Kamu nih maen remas-remas aja. Awas ya, kubalas nanti!”


“Siapa takut, weee…salahnya sendiri ngasih bantal yang bisa turun naik gitu!” ucapnya lagi sambil menjulurkan lidahnya. Semakin tidak tahan saja aku menahan penisku untuk tidak berdiri tegang. Kebetulan sekali tempat duduk kami berada di urutan paling ujung, sehingga aku bisa melihat dengan jelas apabila ada orang yang berjalan ke arah kami untuk ke toilet. Langsung saja satu tanganku menyelusup kebawah selimut Lia dan mengelus-elus paha mulusnya. Lia pun mulai membuka risleting celanaku dengan tangannya, kubiarkan sejenak ia menikmati melakukan hal tesebut. Setelah berhasil menurunkan retsleting celanaku, kubantu Lia dengan menurunkan sedikit celana dan celana dalamku, akibatnya batang kemaluanku yang telah menegang dari tadi langsung mencuat keluar. Membuat Lia sedikit terkejut, kaget menatapnya.


“Waw…Ri, Ini ****** apa ******?” Ucapnya setengah berbisik. Aku tersenyum dan menunduk sebentar. “Ini pelir kuda namanya, Ya” Jawabku dan juga berbisik ditelinganya. “Kalau gitu pasangannya ada dibawah sini sayang” Ucapnya lagi, sambil menuntun tangan kiriku turun lebih dalam kepangkal paha-nya. Ternyata didalam rok Lia, ia tidak mengenakan celana dalam. Aku terheran sejenak. Tapi Lia yang menangkap ekspresi mukaku cepat berkata.


“Kaget ya? Aku sengaja nggak pakai celana dalam” katanya sambil tertawa kecil. Tanpa diperintah lagi, tanganku langsung meremas gundukan vaginanya itu, ia tersenyak tapi cepat pula wajah cantiknya merona merah, aku tahu ia menikmati hal itu. Aku mengelus-elus bibir vaginanya yang lembut, sementara Lia sudah meraih batang kemaluanku dan putri77.com menjilatinya penuh nafsu. Mengulum-ngulum penisku dengan bibirnya, atau dimasukkan kedalam mulutnya, dihisap dalam sehingga membuat tubuhku terasa melayang. Aku perhatikan keadaan kursi-kursi didepanku sepi, sunyi. Kemungkinan semua orang telah tertidur.


Kali ini kepala Lia sudah bergerak maju mundur mengocok kemaluanku. Slop..slop…slop.. begitu bunyi air liurnya yang banjir membasahi penisku. Bibirnya yang seksi berdecap-decap, Lia seperti tidak mau tahu dengan keadaanku yang semakin lama semakin dekat dengan saat ejakulasi. Namun aku sendiri berusaha menahannya, sekaligus mempermainkan gadis cantik itu, dan membuktikan padanya kalau aku bukan tipe cowo yang mudah sekali meraih klimaks.


“Lia, kamu nafsu sekali sih sayang!” Kucoba mengalihkan perhatiannya. Gadis itu tersenyum, “Abis aku dah dua minggu gak dikasih ****** ama pacarku, makanya aku lagi nafsu banget. Aku mau makan kontolmu Ri…Nyaamm!” Lia kembali mengemut penisku, sekarang ia juga mengocok kemaluanku itu dengan tangannya. Aku pun mendesah keenakan.


Kepala Lia semakin kencang bergerak maju mundur, malah posisinya sudah berjongkok didepanku, celanaku semakin turun kebawah…”Ahhhh…Liaa, enak bangett..aku dah gak tahan nih!”


“Keluarin sayang, keluarin..aja…Lia siap menerimanya…Lia hauss…!” hisapan dan kocokan Lia semakin cepat mengerjai penisku..”Liaa…sudah hampir nih, cepetin lagi sepongannya…!”, ia tidak menjawab kata-kataku, tapi gerakan mulutnya semakin cepat dan suara decapan mulutnya menjadi jelas sekali ditelingaku, kami berdua sudah tidak perduli lagi….., slurrpppppppp.. Lia menghisap dalam-dalam kemaluanku, rasanya seluruh persendian tubuhku seperti tertarik hendak keluar saja….tangannya digerakkan kencang, dan…crootttttt….croooottt….


Cairan maniku keluar bermuncratan dengan deras di mulut Lia, ia menjilat semuanya tanpa sisa. “Enak banget..pinter kamu ya!”, tapi Lia tidak menjawab, malahan ia mencium bibirku dan berkata “Susul Aku ke toilet, I need you now”.


Aku menunggu beberapa saat setelah Lia masuk ke toilet lebih dahulu. Kemudian aku mengikutinya masuk. Didalam toilet Lia sudah telanjang bulat, bajunya terserak di lantai. langsung saja aku memburu bibirnya nafsu sambil meremas-remas payudara dan pantatnya. Lalu ia menarik bajuku ke atas dan menjilat putingku, rasanya sangat geli dan enak. Aku mendudukkan Lia di atas wastafel, kakinya yang panjang ia sandarkan pada pundakku, barulah aku mulai menjilat vaginanya yang bersih.


“Rajin dicukur ya sayang?” Tanyaku menggoda sambil meraba-raba bibir vaginanya. “Iya-lah, biar enak nanti pas digesek jembutmu!”. Lagi-lagi gadis cantik ini tidak malu-malu untuk berbicara vulgar, dengan cepat kuciumi paha bagian dalamnya. Aku beri cupangan merah, sedangkan Lia menggigit bibirnya agar tidak menjerit dan mendesah, “Uummpphh.. Gila enak banget Ri”


Aku tidak ingin buru-buru mencicipi vaginanya, kubiarkan dulu dirinya sambil terus menciumi paha dan meraba-raba vaginanya, Lia pun tambah blingsatan, pinggulnya bergoyang-goyang…”Ssshhh…Ri, jilat memek Lia Ri….memek Lia mau dijilat…aaahh!” Kata-kata seperti itulah yang hendak aku dengar darinya, tapi tetap saja aku biarkan hingga kedua tangan Lia sendiri yang memegang kepalaku dan menekannya pada daerah kemaluannya


Haaapp…dengan lahap aku hisap kemaluan gadis ini, Lia pun menjerit kecil..”Awww…ssshh…terus Ri, enak banget!” kugigit-gigit kecil bibir kemaluannya, birahi Lia semakin meninggi, ia mendesah dan mengaduh sambil meremas-remas buah dadanya sendiri. Sluuurrpp..Cairan yang keluar deras dari vaginanya aku hisap dalam-dalam, sekaligus kuraih klitorisnya dengan bibirku dan kumainkan, “Aduhh…Ri, Lia gak tahan…aduhhhh…masukin kontolmu sayang…masukin ke memek Lia…!”


“Mau diapain sayang?”, tanyaku masih menggodanya, “Aaahh…mau dimasukkin kontolmu Ri…Ayo cepat!” Tiba-tiba tubuh seksinya itu segera kuangkat dan dengan cepat ku tusukkan batang kemaluanku…Blessssss… Lia menjerit, tangannya erat merangkul leherku, sampai-sampai jari-jemarinya mencakar punggungku juga…”Akkhhhhh…sakitttt Riii!” Begitu bunyi jerit teriakannya yang menurutku sangat erotis ditambah wajah pucatnya disaat ia menjerit tadi, menambah horni diriku yang melihatnya.


Aku duduk ditoilet memangku Lia, kudiamkan sebentar kemaluanku didalam vaginanya yang sempit dan hangat.. “Uuuu…kamu jahat, gak bilang-bilang dulu!” Ucapnya manja sambil memukul-mukul kecil dadaku. “Tadi katanya minta dimasukin, eh sekarang malah dibilang jahat, aku keluarin deh!” Lia segera berseru, “Ri, Jangan dikeluarin, orang lagi enak kok!” Ujarnya sambil menggoyangkan pinggulnya dengan sangat erotis. “Memek Lia kerasa penuh nih, kontolmu sih gede banget, tadi aku keluar lho sayang!” Wah, secepat itukah gadis yang kuanggap kalem ini keluar? Ternyata dirinya sangat menghayati cumbuanku tadi, sehingga sebelum kumasukkan batang kemaluanku ia sudah hampir mencapai orgasme-nya.


Aku meremas payudaranya dengan dua tanganku sambil ku jilati dan ku hisap, apalagi kedua tangan lia terangkat karena mendekap dan mengacak-acak rambutku. Sementara pinggulnya masih bergerak pelan maju mundur atau memutar, kumainkan putting Lia didalam mulut dengan lidahku, “Aww…geli, ihhh…suka banget sih nenen di tetek Lia? Enak ya sayang?” Tanyanya manja, “Iya nih, tetek kamu enak banget yang!” ucapku yang masih saja mengelomoti payudara kencang tersebut. “Terusin sayang, Lia juga suka di sepong nenen-nya…asshhh!” Lia mendesah nikmat, goyangan pantatnya pun semakin kencang.


Tanganku mulai bergerak, tidak lagi meremas susunya tapi kini memegang pinggulnya dan membantu tubuh Lia naik turun, “Aduhhh..Ri, aduhhhh…jangan digini-in, nanti Lia nggak kuat!” Nada ucapan gadis itu seperti menolak, tapi gerakan tubuhnya ternyata menandakan ia tidak ingin berhenti dari permainanku, filmbokepjepang.com tubuhnya melunjak-lunjak kencang diatas tubuhku, terdengar suara vaginanya yang becek dan basah…plek…plek…plek, payudaranya bergoyang kesana kemari, “Ri…kontolmu..enakkk..iya…teruss..nancep banget…aaaahhhh…Ri, Lia gak tahan…aaaahhh!”


“Tahan sayang…, sebentar lagi Lia..!” Gerakan tubuhnya makin cepat saja, “Gak tahan Ri, enakkkk…aduhhhh…terusss..sodok…tancepin….shhhh…ent ot yang keras sayang..sshhh”

Aku menghentak tubuhnya keras-keras beberapa kali untuk memberikan sensasi, Lia pun mengaduh…Crepp..creppp.creppp, Makin indah payudara gadis itu terlihat, dengan cepat ku raih, dan kuhisap dalam-dalam, “Akhhh..Ariiii jangan diiseppp…aaaahh…makin gak kuat memek Liaaaa!” Jemarinya menjambak rambutku.


“Memek Liaaa enakkk…sempittt sayang, makin suka aku ngentotin!”

“Argghhh….iya Ri, entot pake kontolmu yang gedeeeeeeeee….aaaaahhhhh!” Seketika tubuh Lia mengejang beberapa kali, payudaranya membusung kedepan, kedua tangannya mengapit erat kepalaku di bagian dadanya, dan wajah manisnya menengadah.

Tampaknya Lia sedang menikmati saat-saat puncaknya, terdengar nafasnya masih tersengal-sengal, ia mencium bibirku, “Shhhh…enak banget sayang, Lia gak pernah ngerasain yang kaya gini!”, aku pun membalas ciumannya.

Karena aku masih belum keluar, maka kembali aku menggerakkan pinggul Lia keatas kebawah, dan juga mempercepat gerakan penisku didalam vaginanya. “Ariiii…masih ngilu sayang!”, namun aku tidak memperdulikan kata-kata Lia.

Malah sekarang ku angkat tubuh Lia dan kurapatkan dengan dinding toilet, “Jangan Ri…Lia masih capek!”, namun semakin cepat sodokan penisku, gairah Lia pun menjadi tinggi kembali. Ia mendesah dan meracau keenakan, “Ahhhh…teruss Riiii…entot yang enakkkkk!”


“Argghhhhh…!”, kusentak lagi beberapa kali vagina Lia, membuat gadis itu tambah melayang, “Aduhhhh..kontolmu Ri, Lia mau dientot kontolmuuuu…”

Mendengar racauan Lia yang liar itu, menyebabkan diriku semakin dekat dengan puncak, penisku sudah berdenyut-denyut dari tadi. “Sayang, Ari mau keluar nihhhh…”

“Keluarin didalem Rii…dimemek Liaaaa…aaakhhhhh!”

“Mau pejuh Ari yaaa?”

“Iyahhhhh..memek Lia hausssss…lebih cepat sayang…aaaahhh, siramin memek Lia pake pejuh…”


Crootttt, crooottt…air maniku muncrat begitu saja membanjiri liang vaginanya, sedangkan tubuh Lia bergetar beberapa saat sambil mengeluarkan suara lenguhan, nikmat sekali rasanya bercinta dengan gadis itu.


Entah berapa kali penisku berkedut-kedut memuntahkan isinya, aku sendiri tidak mencoba menghitungnya karena kehangatan menjalar disekujur badan membuatku tetap diam merasakan puncak orgasmeku tadi.


“Makasih ya Ri!” ucapnya pelan dan tersenyum padaku. Kulihat wajah cantik gadis itu merona merah dalam letihnya.


“Sekarang udah tenang yah otakmu? Gak ngeres lagi kan?” Ujarku bercanda.

“Enak aja, selama masih ada kontolmu gimana otak gak ngeres, kamu tuh yang bikin aku ngeres!”

“Yeee…Bilang aja suka sama kontolku!”

“Emang, tau aja sih!”

“Ya tau dong, orang memek kamu ketagihan gitu!”

“Huuuu…bisa aja!”

“Kalau gak ketagihan kok masih ditancepin terus?”

“Iiihh..itu mah kamu yang nancepin, emang enak ya memek Lia?”

“Enak banget Ya, kalau kamu pacarku udah aku entot tiap hari!”

“Hah! Ihhh…Emangnya kuat gitu?”

“Kuat aja kalau ada obat kuatnya!”

“Masak?”

“Iya dong, makanya kasih dulu obatnya!”

“Emangnya ada sama Lia?”

“Ada tuh, nih obat kuatnya!” Ucapku sambil menyentuh payudaranya. “Hihihi…bisa aja kamu ah, bilang aja mau nenen lagi!”

“Emang mau, nenen dong yang!”Aku meminta dengan manja sambil pelan-pelan meremas-remas payudaranya.

“Tapi janji ya cayang, ntar puasin Lia lagi?” ia menjawab dengan nada manjanya juga. “Iya deh, sekarang Ari mau mimik susu nih!”

“Aduh kacian yayang, ya udah sini mimik susu Lia dulu!”

“Asikkk nenen lagi..Nyammm!” Selanjutnya aku sudah melahap payudara Lia lagi yang mulai mengeras bereaksi menerima rangsanganku.


Tidak berhenti aku menjilati dan mengulum serta mengisap putingnya, sesekali tanganku memijit pahanya serta mengusap bibir kemaluannya, membuat nafas gadis cantik ini tersengal-sengal dan mendesah-desah, “Terus sayang, ohhh…sshhh…nenenin tetek Lia Ri, nikmat banget sih Ri…, ayo Ri terusss…biar kuat ngentotnya!”


Tampaknya Lia sudah mulai bangkit kembali birahinya, pantatnya kini bergoyang-goyang, sementara penisku masih ada didalamnya. “Puasin Lia lagi Ri, ayo sayang!”

“Yang, belum bangun nih dedeknya!”


“Ahhh Ariii…Lia udah gak tahan nih mau dimasukin lagi!” cepat sekali rupanya anak ini terangsang, padahal aku saja belum sama sekali. Akhirnya kusuruh ia untuk gantian duduk diatas toilet pesawat.


“Minta disepong yah kontolnya, sini Lia sepongin biar bangun lagi!” Rupanya Lia telah mengerti maksudku, tanpa pikir panjang lagi ia langsung meraih batang kemaluanku itu dan melumatnya.


Seksi kelihatannya memperhatikan bibir merah gadis itu menyetubuhi penisku, indah dan menggiurkan, ditambah sekarang kubantu ia menyalurkan gairahnya dengan memasukkan dua jari ke dalam lubang kewanitaannya.

“Oughhhh…Ssshhhhh!”


“Hmmmppp…!” Semakin kencang gerakan jariku semakin banyak Lia mendesah meski mulutnya tersumpal oleh kemaluanku, tapi aku tahu ia sangat menikmati permainan jemariku ini.


Tiba-tiba, Lia melepaskan pegangan tangan dan isapannya dari penisku, “Ahhhhhhh..Ri gak tahan nih, aduhhhh….aduhhhh…..!” Ia mengocok vaginanya sendiri dengan jarinya, mencolok-colok cepat tanda ia hampir sampai.


Namun muncul niatan jahilku, aku langsung menarik dua tangannya keatas, Lia pun meronta-ronta, “Ariiii..jangan Ri, Lia gak kuat lagi…mau keluar..ahhhh..Ri!”


Melihat wajahnya merengek-rengek seperti itu akhirnya membuat nafsuku naik kembali. Segera saja, aku merengkuh pinggang gadis itu bangun lalu kemudian kubalikkan tubuhnya dan Sleppppppppppppp


Penisku menusuk liang kewanitaannya dari arah belakang, pantat sekal gadis ini bergetar. Lia menjerit menyebut namaku, “Ariiiiiiiii….!”


Ternyata gadis ini mengalami orgasmenya lagi, jarang kutemui gadis yang mampu mengalami klimaks berulang kali. “Gimana? Enak sayang?”

“Enak banget Ri, enak banget…!”


“Aku pasrah Ri kamu apain aja, yang penting aku puas. Ayo Ri, entotin lagi aku…Lia mau dientot seharian..mau ****** Ariiii!”


kini pantatnya bergoyang maju mundur, sepertinya ia mengharapkan aku bergerak untuk menyetubuhi kemaluannya. “Ayo Ri, jangan diem aja…Riiiii…Ahhhh…Ahhh, entotin Lia Riii…” Pantatnya semakin kencang di hujamkan kebelakang sampai terdengar keras bunyi pantatnya yang beradu dengan pahaku.


Puas melihat Lia menderita seperti itu, lekas tanganku menelusup dari ketiaknya lalu cepat meremas susunya. Lia mengaduh dan berdesis…

Bersamaan dengan itu aku langsung menggerakkan batang kemaluanku di vaginanya dengan cepat. Membuat lia menjerit, kepalanya menengadah, “Terus Riiii…Terusss… yang kenceng sayang, yang kenceng kontolin Lianyaaaa…aaaahhh.”


Gila, kata-katanya semakin jorok, semakin liar dan kasar. Langsung saja aku raih pinggul gadis itu dan semakin cepat kugerakkan maju mundur dalam vaginanya, dilain sisi Lia juga ikut menyeimbangkan gerakanku. Tubuh gadis ini sesekali terhentak-hentak kedepan diiringi desahannya yang meraung-raung. “Iyahhhhh..teruss yang…memek Lia buat Ariii…buat di entot..aaaghhhh…terussssin…shhhhhh”

“Nih kontolku say, rasain kontolku nih!”


“Mana, mana yang…ahhhhh pengin ****** ****** ******!” Gadis itu seperti sudah menjadi gila, terbawa oleh nafsunya sendiri. Tidak sadar ia berada dimana, ia terus berteriak meracau keenakan.


Bahkan kini tingkah gadis itu semakin gila, ia menjatuhkan diri dilantai toilet, membuka pahanya lebar-lebar lalu mendesah, “Riii…masukin lagi sayang, Lia pasrah…sshhhh, masukkin disini…nih memek Lia sayang…minta di entotin…aghhhhh” erangnya sambil mengucek-ngucek kemaluannya sendiri


“Kamu gila Lia, kamu gila!”


“Kontolmu yang bikin aku gila Ri…ahhhhh…tusuk disini yang..ayooo!”


Aku pun ikut terbawa arus permainan gilanya, kuangkat paha gadis itu hingga ke bahuku, lalu kusetubuhi lagi dirinya.


Ah, vaginanya memang terasa legit sekali. Menjepit kemaluanku, hangat didalamnya.

“Yahhh..teruss..sayang…ahhhh…nikmat..oughhh!” Jeritnya sembari meremas buah dadanya sendiri.


“Terus Riii…Lia keluar lagii..ahhhhhhhhh!” Tak lama kemudian tubuhnya bergetar hebat lagi, mengejan tertahan beberapa detik. Lalu terbaring lemas keenakan. Yang tertinggal sekarang hanya gairah nafsuku yang masih meninggi dan ketika Lia mengalami orgasmenya tadi, aku merasa seperti terhenti begitu saja di tengah jalan. Hal tersebut menimbulkan ganjalan dalam diriku, hatiku berbicara menuntut kepuasan.


“Lia..” Aku memanggil namanya. Ia hanya memandangku dengan matanya yang sayu. “Aku belum keluar nih sayang!”


“Ahhhh..kuat banget sih dedeknya yang!” Jawabnya pelan walaupun aku tahu ia terkejut.

“Iya nih!” lalu muncul niat iseng ku lagi, yaitu aku ingin menyenggamai payudaranya yang indah itu, maka aku bilang sama Lia. “Lia, dedek Ari mau mimik susu juga nih!”


Tapi ternyata gadis itu lebih paham dari yang kukira, “Hayooo…mau entotin tetek Lia kan?”

“Hehehehe… Ngerti aja sih kamu, sering yah emangnya?”


“Baru aja mau aku tawarin, eh udah minta duluan dedek kamu, sini dedeknya sayang, taruh di nenen Lia!” lalu aku cabut penisku dari kemaluannya dan aku pas-kan tepat pada belahan susunya. Lia pun menekan buah dadanya dari kedua sisi hingga kemaluanku diapit payudara gadis cantik ini dengan rapat. Kenyal, keras dan nikmat sekali rasanya. Pemandangan saat itu lebih dari yang namanya erotis. Benar-benar sensasional.

“Ih si dedek, pinter banget mimiknya..uhhh, enak banget Ri, geli deh!”

“geli ya sayang?”


“Iya nih, ada jembutnya sih…Nyammm!” Gadis itu mengisap kemaluanku yang bergerak-gerak di payudaranya.


“Terus sayang di isep yah, biar enak nih!”


“Hmmpppfhh…” bibirnya terus bergerak-gerak mengelomoti kemaluanku.

“Yang… Dedeknya keenakan nih!” Penisku mulai kugerakkan perlahan, terdengar bunyi plok plok plok biji pelirku yang beradu dengan payudara Lia, ditambah lagi suara lomotan mulutnya -slurrpppppp, semakin membuat diriku melayang.

“Terus Ri, dientot yah teteknya… aduhhhh… enak banget kontolmu… ahhhhh!” Begitu desahnya sambil memainkan penisku. Lidahnya menelusuri batang kemaluanku lalu naik lagi ke ujungnya dan kembali menelan penisku yang panjang, gemuk serta berdiameter lebar.


Lama kelamaan aku merasa saatnya tiba untuk mengeluarkan sesuatu yang sedari tadi terus kutahan, “Liaaaa…Ari mau keluar nih!” ujarku sedikit menggeram.

“he-eh keluarin aja, lia pengin peju Ariii…” Jawabnya yang sedang mengemut buah pelirku, sambil dibantu dengan menggunakan tangannya mengocok penisku.

“Pengen dipejuin yah teteknya!”

“Iyahhhhh…mau peju ****** Ariiii..”

“Isepin yang enak say, ntar keluar pejuhnya.”

Lia semakin bersemangat memainkan kemaluanku. Ia menggerakkan payudaranya sekaligus melumat kemaluanku. “Terus sayang, sebentar lagi…sebentar lagi.” Teriakku

“Nyammmm….pejuin Lia, pejuin Lia…Ahhhhhhhh….ssshhhhhh….teteknya mau peju.”

“Nih peju Ari nih Lia, nih peju Ariiii….Ahhhhhhhh” Dan akhirnya kubiarkan pertahananku bobol begitu saja. Croooottttttttttt…Croooottttttttt… air maniku bermuncratan menyirami buah dada gadis cantik itu. Banyak sekali keluarnya, hingga belepotan disana sini.

“Ahhhhhhhh… tetek Lia dipejuin… Angetttt…terus pejuin…” Ujar Lia yang ternyata juga mengalami orgasme lagi. Tetapi cepat seakan tak mau ketinggalannya mulutnya langsung melahap batang kemaluanku lagi, sehingga leleran terakhir cairan spermaku semuanya tumpah ke dalam mulut Lia. Gadis cantik itu menelannya sampai habis, bahkan ia masih menjilati penisku yang basah oleh bekas cairan vaginanya bercampur maniku sendiri

Baca Juga Artikel Gacor Lainnya : 

Trick Gacor Slot Lapak Pusat 
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%


LINK VIDEO BOKEP VIRAL TERBARU

Cerita berdasarkan kisah nyata

Cerita Bokep Ngentot Dengan Istri Calon Orang

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.