Senin, 29 Mei 2023
Cerita Bokep Ngentot Dengan Istri Calon Orang
Selasa, 07 Maret 2023
Cerita Bokep - Ngentot Dengan Pembatu Bening
Cerita Dewasa - Ngentot Dengan Pembatu Bening
judi slot lapakpusat
Pagi itu, setelah bermain golf di Ciracas, badanku terasa gerah dan lelah sekali karena, aku menyelesaikan delapan belas hole, biasanya aku hanya sanggup bermain sembilan hole, tetapi karena Ryan memaksaku untuk meneruskan permainan, maka aku jadi kelelahan seperti sekarang ini.
Kupanggil Marni pembantuku yang sudah biasa memijatku, aku benar-benar merasa lelah karena semalamnya aku sempat dua kali “bertempur” dengan kenalanku di Mandarin, pasti nikmat rasanya dipijat dan selanjutnya berendam di air panas, langsung aku membuka pakaianku hingga hanya tinggal celana dalam dan langsung berbaring di atas tempat tidurku.
Namun agak lama juga Marni tak muncul di kamarku memenuhi panggilanku melalui interkom tadi, biasanya Marni sangat senang bila aku suruh memijat karena disamping persenan dariku besar, dia juga sering kupijat balik yang membuat dia juga dapat merasakan kenikmatan yang satu itu.
Ketika kudengar langkah memasuki kamarku, aku langsung berkata, “Kok lama sih Mar, apa masih sibuk ya, ayo pijat yang nikmat!”. Tiba-tiba kudengar suara perempuan lain, “Maaf Pak, Mbak Marni masih belum kembali, apa bisa saya saja yang memijat?”.
Aku meloncat duduk dan menoleh ke arahnya, ternyata di depanku berdiri pembantu lain yang belum pernah kukenal. Kuperhatikan pembantu baru ini dengan seksama, wajahnya manis khas gadis desa, dengan bibir tipis yang merangsang sekali.
Ia tersenyum gugup ketika melihat aku memperhatikannya dari atas ke bawah itu. Aku tak peduli, mataku jalang menatap belahan dasternya yang agak rendah sehingga menampakkan sebagian payudaranya yang montok itu. Dengan pelan kutanyai siapa namanya dan kapan mulai bekerja.
Ternyata dia adalah famili Marni dari Kerawang namanya Neneng dan dia ke Jakarta karena ingin bekerja seperti Marni. Aku hanya mengangguk-angguk saja, ketika kutanya apakah dia bisa memijat seperti Marni, dia hanya tersenyum dan mengangguk.
Kuperintahkan dia untuk menutup pintu kamar, sebenarnya tidak perlu pintu kamar itu ditutup karena pasti tak ada seorangpun di rumah, isteriku juga sedang pergi entah ke mana dan pasti malam hari baru pulang, tujuanku hanyalah menguji Neneng, apakah dia takut dengan aku atau benar-benar berani. Kuambil cream untuk menggosok tubuhku dan kuberikan pada Neneng sambil berkata “Coba gosok dulu badanku dengan minyak ini, baru nanti dipijat ya!”.
Aku membuka celana dalamku dan langsung telungkup di tempat tidur, sengaja pada waktu berjalan aku menghadap Neneng sehingga Neneng dapat juga melihat penisku, ternyata dia diam saja. Ketika aku sudah berbaring, dia langsung membubuhkan lotion itu di punggungku dan menggosokannya ke punggungku. Sambil memejamkan mata menikmati elusan tangan Neneng yang halus, aku mengingatkan dia agar menggosoknya rata ke seluruh badanku. Sambil berbaring aku minta Neneng menceriterakan tentang dirinya.
Ternyata Neneng seorang janda yang belum mempunyai anak, suaminya lari dengan perempuan lain yang kaya raya dan meninggalkan dia. Karena itu dia lebih suka ke Jakarta karena malu. Aku berkata kepadanya, “Jangan kuatir, kalau begitu kapan-kapan kamu mesti kembali ke desamu dengan banyak uang supaya bekas suamimu tahu kalau kamu sekarang sudah kaya dan bisa membeli laki-laki untuk jadi suamimu!”.
Neneng tertawa mendengar perkataanku itu. Ketika itu Neneng sudah mulai menggosok bagian pantatku dengan lotion, tangannya dengan lembut meratakan lotion tersebut ke seluruh pantatku bahkan juga di sela-sela pantatku diberinya lotion itu sehingga kadang-kadang tangannya menyenggol ujung pelirku.
Aku jadi tegang dengan gosokan Neneng ini, tetapi aku diam saja namun akibatnya posisiku jadi tidak enak, karena posisiku yang tengkurap membuat penisku yang berdiri tegak itu jadi tertekan dan sakit sekali. Aku jadi gelisah karena penisku rasanya mengganjal. Neneng yang melihat aku gelisah itu bertanya apakah gosokannya kurang betul. Aku hanya menjawab dengan gelengan kepala.
Ketika aku bertanya lagi apakah isteri baru suaminya itu cantik, Neneng hanya menjawab dengan tertawa katanya, “Cantik atau tidak yang penting uangnya banyak, kan suami saya bisa numpang nikmat!”, Ketika Neneng sudah menggosok badanku sampai ke kaki, dia bertanya, “Apa sekarang mulai dipijat pak?”.
Aku langsung berbalik telentang sambil berkata, “Sekarang yang bagian depan juga diberi minyak ya!”. Aku sengaja memejamkan mata sehingga aku tak tahu bagaimana sikap Neneng melihat bagian depan tubuhku yang telanjang itu, apalagi penisku sudah berdiri penuh mendongak ke atas dengan ujungnya yang seperti jamur raksasa itu.
Neneng tidak banyak berbicara, tetapi ia mulai menggosok bagian dadaku dengan lotion yang harum itu, ketika aku membuka mata, kulihat buah dadanya yang montok tepat berada di depan mataku, bahkan karena potongan dusternya rendah, aku bisa melihat celah buah dadanya yang terjepit diantara beha yang dipakainya.
Ketika gosokan Neneng sampai di selangkanganku, Neneng membubuhi sekitar bulu penisku dengan lotion tersebut, begitu juga dengan buah pelirku yang dengan lembut diberinya lotion tersebut. Saat itu Neneng berkata “maaf pak, apakah burungnya juga digosok?”. Aku tak menyahut tetapi aku hanya mengangguk saja.
Tanpa ragu Neneng membubuhi ujung penisku dengan lotion tersebut, terasa dingin, kemudian Neneng mulai meratakannya ke seluruh batang penisku dengan lembut sekali, bahkan dia menarik kulit penisku sehingga lekukan di antara kepala dan batang kenikmatanku juga diberinya minyak.
Ketika itulah aku membuka mataku dan memandang Neneng, ketika dilihatnya aku memandangnya, Neneng tersenyum dan tertunduk sementara tangannya terus mengurut penisku itu. Aku sudah tak kuat lagi menahan keinginanku, kutahan tangannya dan kusuruh Neneng untuk membuka pakaiannya. Neneng yang sudah janda rupanya langsung paham dengan keinginanku, wajahnya memerah, tetapi ia langsung bangkit dan membuka dusternya.
Aku duduk di tepi tempat tidur memperhatikan badan Neneng yang hanya dilapisi beha mini dan celana dalam mini yang kurasa pasti pemberian isteriku. Buah dadanya membusung keluar karena beha yang diberikan isteriku nampaknya kekecilan sehingga tak dapat menampung payudaranya yang montok itu.
Aku berdiri mendekati Neneng dan kupeluk dia serta kubuka pengait behanya, payudaranya yang montok dan kenyal itu tergantung bebas menampakkan garis merah bekas terjepit beha yang kekecilan itu, tetapi payudaranya sungguh kenyal dan gempal sama sekali tidak turun dengan putingnya yang mendongak ke atas. Ketika kurogoh celana dalamnya kurasakan bulu vaginanya cukup rimbun sementara ketika jariku menyentuh clitorisnya,
Neneng seperti terlonjak dan merapatkan badannya ke dadaku, kurasakan vagina Neneng kering sekali sama sekali tak berair. Kukecup puting susu Neneng sambil kedua tanganku menurunkan celana dalamnya itu. Ketika kutarik Neneng ke tempat tidur, Neneng meronta katanya,
“Pak saya takut hamil!” Kujawab enteng, jangan kuatir, kalau hamil tanggung jawab Bapak!”. Mendengar hal ini barulah dia mau kubaringkan di atas tempat tidurku, sambil menutupi matanya dengan tangan. Kupuaskan mataku memandang kemolekan gadis desa ini, aku langsung menyerbu vaginanya yang ditutupi bulu yang cukup rimbun itu, kuciumi dan kugigit pelahan bukit cembung yang penuh bulu itu,
Neneng merintih pelan, apalagi ketika tanganku mulai mengembara menyentuh puting susunya. Neneng hanya menggigit bibir sementara tangannya tetap menutupi wajahnya, mungkin dia masih malu. Ketika aku berhasil menemukan clitorisnya, aku langsung menjilatinya begitu juga dengan bibir vaginanya kujadikan sasaran jilatan.
Mungkin karena merasa geli yang tak tertahankan, tangan Neneng mendorong pundakku agar aku tak meneruskan gerakanku itu, begitu juga dengan pahanya yang terus akan dirapatkan, tetapi semua ikhtiar Neneng tak berhasil karena tanganku menahan agar kedua pahanya itu tak merapat. Akibatnya Neneng hanya bisa menggerak gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan menahan geli.
Tetapi lama-kelamaan justru aku yang jadi tak tahan dengan semua ini, kuhentikan jilatanku dan segera kutindih Neneng sambil mengarahkan penisku ke liang vaginanya. Melihat aku kesulitan memasukkan ujung penisku, Neneng dengan malu-malu menuntun penisku ke arah liangnya dan menepatkannya di ujung bibir vaginanya. Ketika itu dia berbisik, “Sudah pas pak”.
Aku langsung mendorong pantatku agar supaya penisku bisa masuk yang disambut juga oleh Neneng dengan sedikit mengangkat pahanya sehingga.., sleep.., bles.., penisku terbenam seluruhnya di liang vagina Neneng yang seret itu, belum sempat aku menggerakkan penisku, Neneng sudah mulai memutar mutar pantatnya sehingga ujung penisku rasanya seperti dilumat oleh liang vagina Neneng itu.
Aku mendengus keenakan, bibirku mencari puting susu Neneng dan mulai mengulumnya. Sambil mendesah desah Neneng berkata, “Ayo pak, digoyang, biar sama sama nikmat nya!”. Aku terkejut melihat keberanian Neneng menyuruh aku bekerja sama dalam permainan ini.
Tetapi justru ini membuat aku makin terangsang, meskipun profesinya hanya pembantu, tetapi cara main Neneng benar benar memuaskan. Vaginanya tak henti henti meremas penisku membuat aku jadi ngilu, aku sudah paham bahwa orang desa secara naluri sudah mempunyai kemampuan seks yang hebat, jadi untuk aku kemampuan Neneng benar benar sulit dicari bandingannya.
Ketika kurasakan air maniku hampir memancar, aku berbisik pada Neneng agar berhenti menggoyang pantatnya supaya aku dapat lebih merasakan kenikmatan ini. Tetapi Neneng justru makin cepat menggoyangkan pantatnya serta meremas-remas penisku sehingga tanpa dapat ditahan lagi air maniku memancar dengan derasnya memenuhi vagina Neneng.
Saat itu juga Neneng mencengkeram punggungku keras keras dan kurasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat sekali, matanya terbeliak sambil mendesis. Rupanya aku dan Neneng mencapai puncaknya pada saat yang bersamaan. Setelah beberapa menit diam, kurasakan Neneng pelan pelan mulai meremas-remas punggungku sambil menempelkan pipinya ke pipiku.
Dengan tersipu-sipu dia bercerita kalau dia senang bisa mendapat rejeki ditiduri olehku, karena sejak di desa dulu dia memang nafsunya besar, sehingga suaminya sampai kerepotan melayani nafsunya yang luar biasa itu. Sekarang ini dia benar-benar baru merasakan puas yang sebenarnya setelah main denganku.
Aku terhanyut oleh caranya yang mesra itu, namun aku tak ingin main lagi saat itu karena aku tadinya benar-benar hanya mau pijat dan melemaskan ototku, kalau sampai harus seperti ini, semuanya hanya gara-gara ada vagina baru di rumah yang tentunya tak dapat aku biarkan. Setelah kuberi dia uang 200 ribu, kusuruh Neneng keluar, Neneng sangat terkejut melihat jumlah uang yang kuberikan, ia berkali-kali mengucapkan terima kasih dan keluar dari kamarku.
Sekeluarnya Neneng, aku kembali berbaring telanjang bulat diatas ranjangku sambil memejamkan mata, badanku terasa enteng karena terlalu banyak seks
Baca Juga Artikel Gacor Lainnya :
Trick Gacor Slot Lapak Pusat
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%
LINK VIDEO BOKEP VIRAL TERBARU
Senin, 27 Februari 2023
Cerita Bokep - Ngentot Dengan Janda ganas
Cerita Dewasa - Ngentot Dengan Janda ganas
judi slot lapakpusat - Tok tok tok…” suara pintu kamarku terdengar diketuk membuyarkan lamunanku.
“Siapa?” sahutku.
“Saya, Nyah…” terdengar suara pembantuku di balik pintu.
“Ada apa, Bi?
“Ada tamu mau ketemu Nyonya…”
“Dari mana?” aku bertanya, sebab aku merasa tidak ada janji bertemu dengan siapapun.
“Katanya dari perusahaan asuransi, udah janji ingin bertemu Nyonya.”
Oh ya aku baru ingat, bahwa aku meminta perusahan asuransi datang ke rumahku pada hari ini, saat aku libur kerja, karena aku ingin merevisi asuransi atas rumah pribadiku yang telah jatuh tempo.
“Suruh dia masuk dulu dan tunggu di ruang tamu, Bi!” bergegas aku mengenakan pakaianku, hanya daster terusan tanpa bra dan celana dalam, karena aku tak mau tamuku menunggu lama, wajahku pun hanya sedikit kuoles bedak.
Setelah aku rasa rapi, bergegas aku menemuinya.
“Selamat siang, Bu!” sapaan hormat menyambutku saat aku tiba di ruang tamu.
“Selamat siang,” aku membalas salamnya.
“Perkenalkan, Bu! saya Ronny marketing executive di perusahaan xxx,” tangannya mengundangku bersalaman.
Aku menyambut uluran tangannya, dan mempersilakannya duduk. Sejenak aku perhatikan, usianya kutaksir 25-an, tapi yang membuatku agak tertarik tadi saat posisi berdiri bersalaman, aku sempat mengukur tinggi tubuhku hanya sebatas lehernya, aku perkirakan tingginya 180cm-an, aku agak berkesan apalagi penampilannya bersih dengan kumis tipis menghiasi bibirnya, wajahnya sih memang biasa saja.
Kami terlibat obrolan panjang tentang asuransi yang ditawarkan, ternyata orangnya supel dan ramah, cara bicaranya mencerminkan wawasannya yang luas, pandangannya tidak “jelalatan” seperti lelaki lainnya yang pernah aku temui, padahal puring payudaraku yang tidak menggunakan bh terlihat berbayang dibalik dasterku. Tak banyak pikir lagi, aku segera menyetujuinya, apalagi preminya tidak terpaut jauh dengan asuransiku sebelumnya. Dia berjanji akan datang kembali minggu depan membawa polis-nya.
Cerita Sex Janda Ganas Sepulangnya dia, aku masih membayangkannya, simpatik sekali orangnya, terutama tubuhnya yang tinggi, hampir sama dengan almarhum suamiku. Juga aku teringat jawaban almarhum suamiku bahwa orang yang tinggi agak kurus, 80% senjatanya panjang dan besar saat aku bertanya, mengapa senjata Mas Rudy (almarhum suamiku), besar dan panjang? Aku sendiri bingung, tak biasanya aku berpikiran seperti ini, apalagi baru pertama kali bertemu.
Tapi aku tak mau membohongi diriku, aku tertarik padanya. Waktu seminggu yang dijanjikannya terasa lama sekali. Akhirnya tibalah hari yang dijanjikannya, aku berias secantik mungkin, meskipun tidak mencolok, kusambut kedatangannya dengan manis. Kali ini kulihat Ronny mengenakan setelan pakaian kerja lengkap dengan dasinya.
Setelah polis aku terima dan menyerahkan pembayarannya, aku mengajaknya mengobrol sedikitmengenai pribadinya. Ternyata usianya 28 tahun, dengan status bujangan, dan masih mengontrak rumah di daerah Kebayoran Lama, Jakarta. Link Alternatif BolaTangkas
“Ibu Linda sendiri, bagaimana?” kini dia balik bertanya kepadaku.
Kujelaskan statusku yang janda, kulihat wajahnya sedikit berubah.
“Cepat, Mas, kepalaku tambah pusing, nih!”
Mas Ronny membuka selimut yang menutupi tubuhku, dan…
“Mbak Linda, kapan melepas baju?” nadanya terkejut sekali.
“Tadi, waktu kamu keluar,” jawabku santai.
Hening sejenak, mungkin Mas Ronny masih bimbang menyentuh tubuhku.
“Ayo, Mas!”
Cerita Sex Janda Ganas “Iya… maaf ya Mbak!” aku mulai merasakan dinginnya air bawang di pundakku, gemetarnya tangan Mas Ronny terasa sekali.
“Kenapa tangan Mas gemetaran?”
“iya, aku nggak biasa,” suaranya agak gugup.
“Rileks aja Mas,” aku mencoba menenangkannya.
Akhirnya gerakan tangan Mas Ronny semakin lancar di punggungku. Aku mulai merasakan bulu kudukku bangun, terlebih saat tangan Mas Ronny mengeroki bagian belakang leherku. Segera aku membalikkan tubuhku, kini buah dadaku yang besar tepat berada di hadapan Mas Ronny,
“Mbak, depannya aku nggak berani.”
Aku sudah tidak mau bersandiwara lagi,
“Mas, kalau depannya jangan dikerok, tapi dibelai,” kulihat wajahnya sedikit pucat.
“Memangnya Mas Ronny nggak mau?” aku menantangnya terang-terangan.
“Aku nggak pernah, Mbak…” jawaban polosnya membuat aku sadar bahwa dalam urusan seks ternyata Mas Ronny tidak punya pengalaman apa-apa alias perjaka ting-ting.
Berpikir seperti itu, nafsuku kian bangkit, segera kudorong tubuhnya hingga rebah di ataspembaringanku. Kubuka kancing bajunya dan melemparkannya ke lantai. “Mbakk, jangan…” Mas Ronny masih berusaha menolak, tapi aku yakin suaranya hanya sekedar basa-basi, atau refleksi dari belum pernahnya. Aku mulai menciumi bibir Mas Ronny, kumis tipisnya terasa geli di bibirku. Tapi tak ada balasan.
“Mas Ronny kok diam saja,” aku bertanya manja.
“Tapi, Mbak jangan marah.. ya?” tanyanya bodoh.
Orang aku yang minta kok aku marah? Mungkin disentakkan oleh kesadaran bahwa dirinya adalahlelaki, Mas Ronny langsung menyambar bibirku dan melumatnya. Aku berteriak senang dalam hati, malam inilah dahagaku akan terpuaskan. Ciuman kami berlangsung lama, jari-jariku bergerakmengusap dadanya, putingnya yang hitam kutarik-tarik, sementara jari-jari Mas Ronny mulai membelai buah dadaku, usapannya pada puting buah dadaku, membuat syaraf kewanitaanku bangkit, meskipun usapannya terasa agak takut-takut tapi kenikmatan yang aku peroleh tidak berkurang.Apalagi tekanan keras di pahaku membuatku segera sadar bahwa senjata Mas Ronny mulai bangkit.
Satu persatu pakaian kami bergelimpangan ke lantai, kini tubuh kami sudah bugil. Tubuhku ditindih Mas Ronny, perlahan-lahan mulut dan lidah Mas Ronny mulai menggelitik puting buah dadaku, yang terasa makin mengeras,
“Mas… terusss… enak…” aku mulai merintih nikmat.Tanganku segera menggenggam senjatanya, tapi sungguh mati aku kaget dibuatnya, besar sekali.Lebih besar dari punya almarhum suamiku. Aku semakin bernafsu, kukocok perlahan senjatanya yangkeras dan kokoh,
Cerita Sex Janda Ganas
Cerita Sex Janda Ganas
Mas Ronny merintih tak karuan. Hisapannya semakin keras di buah dadaku membalas kocokan tanganku di senjatanya. Aku sudah tak tahan menunggu permainan Mas Ronny dibuah dadaku saja, nafsuku yang tertahan 3 tahun membuncah hebat dan menuntut penyaluran secepatnya. Dengan penuh nafsu aku segera ambil posisi di atas, tanganku terus mengocok senjatanya yang semakin panjang dan membesar, lidahku mulai menjilati dadanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus, pada bagian putingnya kuhisap dan kugigit pelan.
“Mbak Linda… aku nggak tahan…” Kupercepat gerakan tanganku.
Kulihat muka Mas Ronny semakin memerah. Mulutku yang mungil sampai pada senjatanya yang kaku, kujilati seluruh batang senjatanya, kugelitik haluslubang atasnya. Kumasukkan senjatanya ke dalam mulutku,
“Uffhhh…” terasa penuh di mulutku, akibat besarnya senjata Mas Ronny.
Mulutku mulai menyedot-nyedot, sementara tanganku terus mengocok batang senjatanya. Remasan tangan Mas Ronny di rambutku semakin kuat, hingga akhirnya saat kuhisap kuat dengan kocokankupercepat, aku merasakan tubuh Mas Ronny bergetar hebat dan…
“Mbakkk…” Mas Ronny menjerit,terasa cairan kenikmatan itu memenuhi mulutku, agak anyir, tapi aku menelannya sampai tuntas.
“Daaar…” memang perjaka tulen, sebentar saja senjatanya sudah membesar kembali, dan siap bertempur.
Aku segera berjongkok di atas tubuhnya, kuarahkan senjatanya yang besar di lubang kewanitaanku yang sudah basah. Perlahan kuturunkan pinggulku, seret sekali, mungkin terlalu lama tidak dimasuki senjata pria, apa lagi senjata Mas Ronny yang besar dan panjang.
Akumerasakan sedikit sakit tapi lebih banyak nikmatnya. Saat bulu kemaluan kami bertemu, dimana senjata Mas Ronny amblas seluruhnya ke dalam kemaluanku, sulit digambarkan kenikmatan yang aku dapatkan. Aku diamkan sejenak menikmati denyutan senjata Mas Ronny di liang kewanitaanku. Kulirik wajah Mas Ronny yang terpejam, mungkin menikmati remasan kewanitaaanku di seluruh batang senjatanya.
Perlahan aku gerakkan pantatku naik turun, kian lama gerakan pinggulku kian buas, aku sudah tak dapat menguasai lagi nafsuku yang sudah tertahan, sesaknya senjata Mas Ronny di kemaluanku ditambah cairan pelumas dari tubuh kami masing-masing menimbulkan suara-suara birahi seirama dengan gerakan pantatku.
Akhirnya…
Cerita Sex Janda Ganas “Mbakkk… aku nggak tahan…” aku rasakan semburan hangat di kewanitaanku, aku semakin cepat… menggerakkan pinggulku meraih puncak kenikmatan yang tinggal selangkah lagi, tapi senjata Mas Ronny keburu melembek hingga akhirnya mengecil.
Aku tambah panik dan histeris dengan nafsuku yang tergantung. Aku mencoba membangkitkan kembali nafsu Mas Ronny, tapi setiap kali aku mau orgasme, Mas Ronny selalu mendahuluiku.
Sampai sekarang meskipun kami jadi sering berhubungan badan tapi belum pernah sekalipun aku orgasme. Kalau baru pertama aku masih bisa terima, tapi sudah yang kesekian kalipun masih begitu. Entahlah, kalau buat keperkasaan. Mas Ronny jauh dengan almarhum suamiku yang dapat membawaku ke puncak orgasme hingga 4 kali.
Saat cerita ini aku tulis, aku telah berpikir ingin menggantikan Mas Ronny dengan pria lain sebab percuma biar senjatanya besar dan panjang tapi tidak tahan lama.
Baca Juga Artikel Gacor Lainnya :
Trick Gacor Slot Lapak Pusat
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%
Rabu, 22 Februari 2023
Cerita Sex ngentotDengan 2 Janda Muda
Cerita Bokep Ngentot Dengan 2 Janda Muda
judi slot lapakpusat Namaku Subhan, Umurku 22 tahun, Aku baru saja berpindah dari kota besar ke desa yg amat asing. Entah kenapa didesa ini banyak sekali janda, juga banyak janda muda. Beritanya karena suatu hari saat para pria sedang bergotong royong menggali gua yg katanya berisikan batu emerald, namun nahasnya banyak dari mereka yg tidak selamat. Aku memilih untuk mencari batu akik lainnya disekitar desa itu, tentu sambil mencari kesempatan menikmati para janda itu.
Aku tinggal dikontrakan yg cukup dekat dgn rumah pak RT, jadi kami sering bertemu, dan tentu saja aku tau janda janda mana yg katanya menarik.
Saat itu setelah pulang dari mencari batu akik didekat sungai, aku bertemu seorang waLita yg sedang membawa beberapa barang, sambil menggendong seorang bayi.
“Mbak, sini saya bantuin”,
“wah, makasih mas, maaf ya, jadi ngerepotin” Lalu aku meraih barang bawaanya.
Saat aku melihat kedepan, ternyata janda ini masih muda! Wajahnya masih cantik, dan tubuhnya cukup mempesona.
Aku yg ada disebelahnya sambil membawa barang bawaan ini terus mencuri pandang kearah belahan dada perempuan itu, tampak buah dadanya besar dan montok sekali, bajunya yg klasik itu menambah pesona benda favoritku itu.
“mm…mbak namanya siapa?”,
“Saya JuLita mas, tapi biasa dipanggil Lita”,
“ooh, kenalin saya Subhan”,
“mas orang baru disini?”,
“iya, cari batu akik, mbak kok sendiri aja?”,
“iya, suami saya udah gak ada”. Beberapa menit kami berjalan sambil berbincang bincang, tiba tiba anaknya itu menangis, Lita lalu mencoba menenangkannya, entah kenapa ia tiba tiba mengeluarkan buah dada kanannya, aku sempat terkejut.
Lalu tampak lah buah dada besar dgn puting coklat itu, dan si bayi segera menyusu ke ibunya, aku hanya bisa geleng geleng.
“Mbak, kok menyusui disini?”,
“udah minta nih anakku, udah biasa orang sini mah” memang didesa ini tampak tidak begitu memperhatikan bagaimana orang orang memakai pakaian ataupun menutup aurat, tentu ini juga bagus bagiku.
Beberapa menit kemudian, kami tiba dirumah Lita,
“masuk dulu mas”,
“iya mbak” Lalu aku masuk mengikuti Lita kedalam, ia memang masih menyusui anaknya, namun tentu aku juga mau.
“Mbak Lita, udah sampai? Maaf tadi Dina gak bisa ikut” Aku terkejut lagi, kini muncul seorang perempuan lain,
“Iya Dina, gapapa, untung ada mas Subhan ini yg bantu”,
“wah, makasih mas, kenalin saya YuDina, adiknya mbak yuLita”. Aku bersalaman dgn perempuan itu, umurnya mungkin hanya berbeda sedikit dgn kakaknya, karena ia juga tampak secantik YuLita, tentu dgn buah dada yg besar pula.
“Dina, tolong kamu jagain anakku ya, saya mau kekamar mandi, sekalian mandi”,
“oooh, iya mbak” Lalu Lita meninggalkan ku bersama Dina yg menggendong bayi itu.
“Mbak, berdua aja sama Lita?”,
“iya mas, orang tua kami udah meninggal, suami kami juga kena bencana, kami hidup berdua sekarang”, Bukannya prihatin, k0ntolku malah ngaceng tiba tiba. “oooh, kasihan ya kalian berdua..” Bayi itu menangis lagi mencari ibunya, namun kali ini Si Dina juga mengeluarkan buah dada kanannya! Lalu bayi itu dibimbing untuk mengenyot puting coklat Dina, dan tampak bayi itu sibuk menyusu lagi.
“Loh, mbak Dina juga lagi menyusu?”,
“iya mas, karena udah sering gantian nyusuin anak ini, jadi udah biasa”. Aku semakin bingung, mana hari masih siang, panas, dan didepanku ada minuman segar, susu asli janda janda muda.
“Aduh, saya haus nih mbak”,
“waduh, mbak Lita lagi di kamar mandi, saya juga sibuk…”,
“Kalau gitu…saya…minum susunya mbak Dina aja…”,
“Nah itu masnya pinter, sini mas” Buset lugu banget, lalu kudekati Dina, pelan pelan buah dada kiri Dina sudah dikeluarkan dari sarangnya,
“Mas pegangin sendiri ya, Dina lagi nenangin anak ini” ,
”iya…tenang aja…” Lalu aku pegang buah dada Dina, bwoh kenyal luar biasa, aku tahan dikedua tanganku, lalu puting kiri Dina segera ku masukkan kemulut ku, tanpa ragu ku kenyot puting mempesona itu, lalu air susu Dina segera membasahi mulutku, oooh segar nya…
“Slruuup sluuurp slruuuup…mmm…aaah…seger mbak…slruuup” Tanpa malu kesedot dan kunikmati air susu dari buah dada Sintal itu.
“Mas, auh, pelan aja, haus banget yach?”,
“Slruuup slruuup…mmm…srluuup…” Lidahku berputar putar diputing indah itu, juga terus menyedot keluar susu kedalam mulutku, tanganku juga mengelus elus benda bundar besar kenyal itu. Tampak Dina jadi terangsang. “mmmf…mas….sedotanmu…si kecil ini kalah hebat…uuuhf”,
“slruuup…mmm…iya dong, saya memang ahlinya…srluuup…slruup” Air ASI Dina tak habis ku sedot terus.
Lita
Tampak bayi itu sudah tertidur lagi,
“Mas…mmf… bentar… aku mau nidurin anak ini… udah ya nyusunya..”,
“iya deh, kamu jaga dulu dia ya…” Lalu meski tampak terangsang, YuDina membawa bayi itu kekamar, sepertinya ia sedang menjaganya.
Beberapa menit kemudian, ada suara dari kamar mandi,
“Dina…tolong ambilin sabun dong, yg disini udah abis” Tak perlu lama aku berlari mendekati kamar mandi, lalu melihat ada sabun diluar.
“Mbak, Dina nya lagi tidur sama si bayi, ini sabunnya…”,
“ooh, iya mas, bawa sini dong, tolong…” Lalu aku masuk kedalam kamar mandi tak terkunci itu, kaget setengah mati aku, melihat tubuh montok Lita tanpa pakaian, Lalu aku memberikan sabun itu, tentu tetap bertampang cool.
“ini mbak, kok kayaknya kesulitan mbak?”,
“Ini…air susuku keluar sendiri mas, soalnya udah penuh, bingung deh mandinya..” Rejeki datang lagi, segera ku dekati Lita.
“Aduh, biar Subhan bantuin mbak, dari pada mubazir saya minum aja susunya..”,
“iya deh… sini mas kedepan”, Gembira luar biasa aku,
“tapi saya takut basah mbak”,
“buka pakaian mas sekalian, itu ada handuk” Lalu aku secepat kilat membuka semua pakaianku, lalu memakaikan handuk dipingganku untuk menutup penisku yg tegang.
Segera ku menuju kedepan Lita, dan tampaklah Buah dada Lita yg besar itu diputing coklatnya terlihat cairan putih kesukaanku,
“biar aman, Subhan sedot dua duanya ya mbak”,
“iya mas, saya mau sabunan…” Segera kedua buah dada itu kuremas, Lita tampak cukup kaget,
“mas, gak pernah nyusu ya? Itu yg diputingku yg disedot mas…”,
“oooh, iya iya…” Lalu kedua buah papaya Lita itu kupegang, kedua puting Lita kutabrakan, lalu kumasukkan kedalam mulutku bersamaan, Lita yg sibuk menyabuni dirinya tampak mulai terangsang.
Air susu Lita rasanya lebih enak, Kedua putingnya yg ada dimulutku mengucurkan air susu dgn derasnya, karena buah dadanya kugencet dan kuremas denga kuat.
“ooooh…mas….mmmmf….pelan aja….uuuh” Lita mulai asyik menyabuni vaginanya.
Aku terus saja menyedot air susu dari kedua puting coklat Lita, kepala ku maju mundur, menarik narik puting itu, tentu dgn bantuan tanganku yg meremas buah dada montok dan kenyal itu.
“slruuup…slruuup…slruuup…mmm….mantep mbak…slruuup”. Tampak Lita sudah mendesah, dari vaginanya keluar cairan lengket.
“uuuh…udah mas….aku mau berdiri…”,
“Ya saya sedot sambil berdiri mbak… slruuup” Lita mencoba berdiri, ia menyabuni paha dan bokong sexy nya, aku makin terangsang saja, Karena Penisku sudah tegak dan berdenyut denyut, handuk yg menutupinya jadi jatuh.
“Mas….k0ntolmu udah berdiri…mmmf”,
“Sluuurp…slruuup…mmmf…aaah…sabunin dong mbak, sekalian aku mandi bareng mbak Lita yach”,
“iya mas, mmmf….gede banget mas….uuuh” Penisku kini dikocok tangan Lita yg sudah dibasahi sabun itu, tentu kocokannya jadi semakin nikmat, dan juga luar biasa nikmat.
Beberapa menit itu Lita terus mengocok penisku, sementara buah dadanya kini bergantian kuremas dan ku sedot air susu keluar dari puting coklatnya.
“Uuuh…mas…aku pegel berdiri…mmmf” Lita yg sudah lemas itu lalu memilih duduk, aku memilih menghentikan aksi minum besarku.
“mbak, saya bantu mandiin ya, mbak siramin aja tubuh kita berdua, saya yg ngelus ngelus ya…”,
“iya mas…. Uuuh” Lalu Lita yg duduk itu membasahi tubuhnya yg sudah basah oleh sabun, aku memilih berada dibelakangnya.
Air membasahi tubuh kami berdua, aku juga mulai mengelus sekujur tubuh montok janda muda itu, Ku elus tangannya, perutnya, pahanya, dan segera menuju m3meknya. Tangan Kiriku meremas buah dadanya Lita, tangan kananku asyik mengobok obok Vagina Janda cantik itu, Air yg mengalir membuat suasana jadi semakin menakjubkan.
“oooh…mas…mmmmf….uuuuh….enak mas…gak pernah aku mandi seenak ini…ooooh” Kudiam saja, lalu kucium leher dan ketiaknya, tanganku masih terus beraksi juga.
Beberapa menit kemudian, Lita tampak sudah menggelinjang, segera angkat pinggulnya, kini ia merunduk. “mas, kamu mau ap…aaaah!” Penisku sudah melesat masuk kevagina Lita tanpa perlu disuruh, terasa sangat nikmat, meski sudah tidak sempit.
“ooooh, nikmat mbak…uuuh” Segera penisku bergerak maju mundur dgn cepat, penisku menguasai seisi m3mek nikmat Lita, bokongnya jadi bergoyg goyg.
Tanganku lalu meraih bokong itu, lalu kuremas, dan kumasukan jariku kedalam lubang anusnya.
“aaaah…mas….uuuf…..mmmf….sssh…ooooh” Plop plop plop plop, suara desahan Lita diiringi suara tabrakan penisku.
Beberapa menit itu kuterus saja menabrak m3mek Lita dgn penis besarku, Sungguh nikmat dan luar biasa rasanya.
“Mbak, aku mau muncrat, oooh” Kutarik penisku, lalu kubalikkan tubuh montok Lita, dan kupasang k0ntol besarku dimulutnya.
Crooot crooot croooot, Mulut Lita penuh dgn spermaku. Janda itu lalu batuk batuk dan memuntahkan cairan sperma itu.
“ uhuk uhuk…mas..banyak banget pejuhnya…”,
“maklum, udah lama gak keluar, hehe”. Lalu Lita memilih membersihkan dirinya bersamaku.
Setelah itu Lita pergi duluan keluar dari kamar mandi, aku sedang sibuk menenangkan diri, juga memakai handuk.
Beberapa menit kemudian saat aku kembali keruang depan, tampak tak ada orang, lalu aku menuju kamar dirumah itu. Bukan main kaget, Lita sedang asyik menindih tubuh Adiknya itu, sambil menciumnya.
“mmm…cup…mmmm…dek…uummm..cup…” Lalu Mereka berdua duduk, Lita membuka pakaian Dina, aku hanya melongo didepan pintu, tampak Dina yg sudah bugil itu lebih putih dan mulus dari pada kakaknya.
“mbak… buah dadamu… sini…oooh” Dina meraih kedua buah dada kakaknya itu, lalu diremas dan diangkat keatas, “oooh…sini punyamu dek…uuuh” Gantian Lita meraih Buah dada adiknya.
Sekarang kedua janda muda itu sedang meremas buah dada lawan tandingnya. Kembali air susu keluar dari puting mereka, tampak puting puting mempesona itu dipencet dan diremas remas, air susu mengalir keluar membasahi buah dada mereka.
“oooh….susumu mbak…”,
“uuuh…punyamu…mantep juga dek….mmmf” Aku geleng geleng sambil melongo, Penisku sudah berdiri lagi menjatuhkan Handuk itu lagi.
“Ooh, mas Subhan, sini mas, mau ikut?” Godaan dari janda janda itu membuatku bersemangat, Tampak Bayi yg ditaruh diranjang kecil disebelah kasur itu sudah tenang, kini biar aku yg melahap kedua perempuan itu.
Lita menarikku, dan merobohkan tubuhku kekasur, tinggal penisku yg besar itu masih berdiri.
“mas…k0ntolmu yg besar itu.. Kita goyg boleh? hehe…” Lita dan Dina mendekat, lalu menempelkan buah dada mereka kepenisku.
Buah dada itu bertabrakan, dan ditengah tengahnya ada penis besarku yg tampak ingin meletus. Lalu mereka meremas dan menggencet buah dada mereka. Penisku kini sedang dilumat benda benda kenyal yg dibasahi air susu.
“mas….enak gak? Mmmf”,
“ooooh, mantep deh, toket kalian luar biasa kenyal dan montok…oooh” Mereka terus menggoyg dan meremas buah dada kenyal mereka, membuat penisku semakin meronta karena kenikmatan luar biasa.
Lita dan Dina lalu Memegang buah dadanya, dan mendorong kuat kepenisku, tabrakan luar biasa itu membuat Penisku segera ingin meletus. Air susu yg muncrat dari puting puting keras mereka itu membasahi penisku,
“Ooooh, luar biasa…mmmf… nikmat sekali… kalian hebat…” Mendengar pujianku, kedua janda itu mendekatkan mulutnya kepenisku, segera Lita dan Dina menjilati kepala penisku yg basah bercampur air air persetubuhan. “mmm…aaah…slruup..mmm…k0ntolmu yg terbaik mas…”,
“mmm…slruupp…cup…aaah….Sedap deh ..uummm…cup…” Kedua janda itu semakin menggila menganiaya penisku yg terus meminta ampun karena keenakan.
“Aduh, aku udah gak kuat, oooh” Kedua janda itu membuka mulutnya diatas penisku, dan Crooot crooot crooot, Air maniku muncrat kearah mulut mulut nakal mereka.
Kini pejuhku ditelan oleh kedua janda itu.
“oooh… nikmatnya, mmmf” Aku masih kelelahan, tapi Dina sudah nakal lagi, penisku yg masih lemas, dimasukkan kevaginanya, ia yg sekarang berada diatasku itu bergerak naik turun, membuat penisku yg ada didalam vaginanya menjadi tegak kembali.
“haduuh, gila, tiga kali penisku tegak lagi…”,
“ooooh…. k0ntolmu mas….super sekali…oooh…Dina suka banget…mmmf”.
Lita tak mau kalah, ia kemudian mengambil posisi diwajahku, vaginanya yg basah itu lalu ditempelkan kewajahku,
“hehe, mas, jilatin yaach”,
“oooh, iya Lita, oooh…ummm…” Kucupang denga cepat bibir vaginanya, lalu lidahku masuk kedalam vagina Lita.
Dua janda itu sekarang sedang asyik bersetubuh dgnku, Dina terus melompat lompat menikmati penisku divaginanya, Lita mendesah sambil meremas buah dadanya sendiri karena m3meknya yg kujilati.
Beberapa menit kemudian, Lita memegang kedua buah dada Adiknya, segera Air susu Dina itu disedot keluar dari buah dada itu.
“Slruuup…dek…mmm…slruuup…hajar terus k0ntol itu..mmm”,
“oooh…mmmf…sssh…iya mbak…oooh…”. Orang kota bilang posisi kami ini adalah posisi Threesome, yg tak heran memang sangat menggairahkan dan nikmat luar biasa.
Beberapa menit itu kami terus beraksi menikmati sensasi seks bertiga itu, entah kenapa, nikmatnya sungguh tak ter elakkan.
“mmm….sluuurp…Dina… aku mau…”,
“keluarin didalem mas..uuuhf”,
“Iya mas, Dina udah pengen tuh…slruuup”, segera saja, Cprooot crpooot, Air Maniku menyembur kedalam Vagina Dina,
Lita juga menyemburkan Cairan dari m3meknya kewajahku, baunya sungguh mempesona. Kami bertiga yg sudah basah karena cairan cairan nikmat ini, memilih berisitirahat.
“Aduuh, kalian suka banget deh sama seks kayaknya..”,
“Lita udah lama gak nikmatin k0ntol mas..”,
“Dina juga, masak tiap hari minum susu kita sendiri, sekali kali mau yg dari laki laki, hehe”,
“hahaha, memang kalian luar biasa”. Aku yg ada ditengah kedua Janda itu tersenyum bahagia, dua janda itu memelukku dgn nyaman.
Entah kenapa, penisku masih berdiri lagi.
“Aduuh, mas Subhan masih mau lagi?”,
“Gak tau tuh, Lita sama Dina masih mau lagi gak?”,
“Ayo mas, dikamar mandi aja, yuuk” Lalu Kembali kami beraksi dikamar mandi rumah itu, Entah Kenapa Sampai malam pun Lita dan Dina terus menikmati penis besarku, juga cairan Spermaku.
Sungguh pilihan yg tepat untuk tinggal didesa ini, aku bisa menikmati dua janda sekaligus, tubuh montok dan mulus mereka, juga air susu segar yg kini jadi minuman favoritku.
Baca Juga Artikel Gacor Lainnya :
Trick Gacor Slot Lapak Pusat
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%
Kamis, 09 Februari 2023
Foto Bokep - Model Bekasi Toge Leaked
Foto Bugil - Model Bekasi Leaked
Baca Juga Artikel Gacor Lainnya :
Trick Gacor Slot Lapak Pusat
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%
LINK VIDEO BOKEP VIRAL TERBARU
Selasa, 07 Februari 2023
Cerita Dewasa - Ngentot Pada Saat Sesi Potret
Cerita Dewasa - Ngentot Pada Saat Sesi Potret
apakah kamu pernah memotret model bugil?”
Terus terang saya belum pernah jadi saya jawab dengan mantap,
“Belum mbak, emang kenapa?”
“Aku nggak ngerti kenapa ya ada orang yang mau dipotret begitu”, jawabnya.
Sita orangnya manis, berjilbab dan sudah berkeluarga. Usianya baru 27 tahun,
punya anak baru berumur 1 tahun. Dia juga salah satu editor andalan perusahaan
kami. Boleh dibilang dia adalah primadona di kantor kami. Saya coba iseng-iseng
tanya meminta Mbak Sita untuk dipotret tanpa busana (gila ya…? kalo dia marah …
atau dia mau trus kalo ketahuan suaminya bisa bubar….!!! Padahal pacar sendiri
aja belum pernah difoto bugil…).
So, saya to the point aja,
“Ehmm … Mbak Sita mau nggak kalo saya potret tanpa busana, tapi ini bukan porno
lho, saya buat yang artistik”.
Dan ternyata dia mau, saya sendiri tidak menyangka jawabannya,
”Betul nih, aku mau dong tapi dengan syarat, muka dan tanda-tanda fisik aku
disamarkan atau ketutup. Pokoknya orang lain nggak boleh tau itu fotoku”,
ujarnya.
Saya sendiri kaget setengah mati mendengar jawabannya, tapi udah kepalang basah
saya bilang,
”Oke, jadi kapan mbak Sita bisa punya waktu….”. “Gimana kalo nanti malam setelah
meeting redaksi”, katanya.
Saya setuju. So… the moment came… Selepas meeting, kami ke ruangan dia sambil
membawa perlengkapan foto. Judi Poker Online
“Mau dimana mbak…? Di studio aja ya, supaya nggak usah pasang lighting lagi”,
tanya saya.
Kebetulan di kantor kami ada sebuah ruangan di sudut yang dijadikan studio foto.
“Boleh, yuk kita kesana…”, kata Sita sambil berjalan menuju studio.
Sesampainya di studio saya menyiapkan lampu dan perlengkapan lain, sementara itu
saya melirik dia mulai buka kerudung, atasan dan celana panjangnya. Setelah
ngelepas bra dan CD, Sita diam sebentar.. mikir kayaknya,
“Jadi nggak ya…, nggak deh, nggak jadi aja…” katanya.
Saya nggak coba bujuk cuma bilang.
“Ya udah…., kalo memang belum siap sih lain kali aja, atau memang dibatalkan
aja”.
Sita diam sejenak terus dia pake lagi bra dan CDnya. Saya sih tidak masalah, bisa
melihat tubuh telanjang Sita saja sudah anugerah besar. Ternyata dibalik
kerudungnya selama ini tubuhnya masih sangat menarik.
“Ya sudah mbak, kalo gitu saya pulang aja ya…”, saya pamit pada Sita.
Eh tapi ternyata dia malah merasa nggak enak,”ng…. sorry…aku nggak enak sama kamu
karena udah janji…” katanya.
“Sebenarnya aku nggak apa – apa kok… cuma malu aja telanjang didepan kamu,
apalagi biasanya aku pake kerudung”.
Akhirnya bra dan CD yang udah kembali dipake dia buka lagi.
“Tapi … janji nggak kelihatan mukanya ya…” pinta Sita. “Iya deh mbak, saya janji
…”, saya jawab sekenanya karena hati saya berdegup keras melihat tubuhnya yang
telanjang itu
Akhirnya pemotretan jadi dilakukan. Awalnya cuma beberapa jepretan, saya coba
arahkan dia untuk berpose
“Mbak, tangan kirinya diangkat kebelakang kepala… oke bagus….trus kakinya dibuka
sedikit…”. Sita menurut semua arahan saya, sampai akhirnya dia mau juga difoto
seluruhnya dan tampak muka.
“Mbak… udah bagus posenya, difoto seluruh badan ya… oke sekarang mukanya
menghadap kamera…”
Saya sudah lupa sama janji pada Sita untuk tidak memperlihatkan mukanya tapi dia
sendiri kemudian bilang, Judi Poker Online
“Yah… keliatan deh mukanya, tapi udah kepalang deh… terusin aja… nggak apa-apa
kok. Tapi awas kalo nggak bagus…”.
Malah akhirnya dia mau difoto abis – abisan dan saya coba tanya apakah Sita mau
berpose ‘hardcore’,
“Kalo posisi ML mau kan ya mbak…”. Sita agak kaget,
“Sama siapa … emang ada siapa lagi diluar…kalo sama kamu nanti siapa yang
motret”.
“ya sama saya tentunya mbak, abis sama siapa lagi… mau saya panggilkan Ucup”,
saya sebut nama office boy kantor.
“Gila ah… nggak mau kalo sama dia…mending sama kamu…”, Sita protes.
“Iya deh mbak…nanti saya pake tripod, timer dan remote…jadi bisa ditinggal. Cuma
meskipun nggak sampe ‘keluar’ tapi ‘masukinnya’ beneran ya supaya kelihatan
natural”, saya berkilah (terus terang ini pertama kalinya buat saya, sama pacar
sendiri aja belum pernah)
“Iya deh…tapi kalo udah nggak tahan cepet keluarin di luar ya”, kata Sita.
“Mudah – mudahan lho, soalnya saya belum pernah nih…”, saya berterus terang.
“Wah… aku merawanin kamu dong …”, kata Sita lagi. Saya set kamera saya dan
mendekati Sita.
Cerita Sex Gadis Manis Vaginanya sudah basah sewaktu saya coba pegang,
“Udah basah kok…jadi nggak akan sakit”, Sita meyakinkan saya.
Saya buka retsleting membuka celana dan mengeluarkan penis yang sedari tadi sudah
tegang. Akhirnya penis saya masuk juga ke dalam vaginanya. ceritasexdewasa.org Terasa nikmat sekali,
sambil menggoyangkan pinggul Sita mendesah lirih. Kami melakukannya sambil setiap
kali saya nyalakan remote untuk mengambil gambar kami.
Setelah berganti beberapa posisi, mengambil puluhan foto dan memory saya habis
pemotretan kami akhiri… tapi kenikmatan yang saya rasakan tidak mau saya lewatkan
begitu saja. Kami terus bergoyang sampai akhirnya penis saya akan mengeluarkan
sperma… Buru – buru saya mau cabut dan tapi dia tahan
“jangan sekarang… aku lagi …. terusin dulu…”, pinta Sita sambil mencengkeram
pantat saya.
Akhirnya saya nggak bisa tahan lagi, penis saya berdenyut – denyut dan pancaran
sperma ke dalam vaginanya.
“Gila enak banget mbak Sita …”, saya kecup bibirnya, dia cuma diam sepertinya
malu dan bersalah banget… saya juga jadi ikut ngerasa salah…
“Maaf ya mbak…mustinya nggak sampe keterusan…”, saya meminta maaf
“Nggak apa – apa… aku juga yang nggak bisa nahan…”, Sita berkata lirih.
“Sini aku bersihkan dulu penis kamu…”, Sita mengambil tissue dan menjilati
seluruh penis saya.
Setelah itu dia mengelap dengan tissue,
”Kalo nggak dibersihin dulu nanti jadi lengket, kasihan kamu kan pulangnya
jauh..”
Akhirnya saya memakai kembali celana, kemudian mengambil kamera dan mengeluarkan
memorynya. Sita masih telanjang dengan posisi terlentang di karpet, sementara
kedua kakinya terbuka lebar.
“Mbak, saya ambil memory satu lagi ya…nanti sambil pake bajunya saya foto lagi”,
saya bergegas ke meja saya untuk mengambil memory cadangan.
Cerita Sex Gadis Manis Tapi sewaktu akan kembali ke studio, saya merasa ingin kencing, sehingga saya
mampir dulu ke toilet. Sewaktu kembali saya melihat pintu studio masih terbuka
(saya lupa menutupnya…) dan saya intip ternyata Sita masih dalam posisi yang sama
dan memejamkan matanya menikmati apa yang baru terjadi.
Saya mengambil beberapa foto termasuk close up vaginanya yang melelehkan sperma
saya, lalu keluar dari studio membiarkan dia beristirhat. Sewaktu keluar saya
melihat si Ucup sedang membersihkan ruangan. “Cup…kamu jangan masuk studio dulu
ya”, saya memberitahu Ucup.
“Kenapa pak, emang Bu Sita masih di situ…”, tanya Ucup polos.
“Lho kok kamu tahu tadi ngintip ya…”,saya agak kaget mendengannya.
“Tadi waktu bapak keluar dari studio dan ke toilet, saya sempat masuk kedalam mau
membersihkan tapi saya lihat Bu Sita lagi telanjang disitu ya saya keluar lagi,
tapi sebelumnya saya sempat pegang tetek dan itunya, Bu Sita cuma mendesah…”,
kata Ucup
“Ibu Sita lihat kamu…”,tanya saya.
“Kayaknya sih nggak soalnya merem dan nggak bergerak lagi”, jawabnya.
“Yah sudah… ini duit 50 ribu, kamu jangan bilang siapa-siapa ya”, perintah saya.
“Oke boss…tapi kalo boleh saya berkomentar, body Ibu Sita bagus banget ya pak…
kalo saya punya istri kayak dia pasti tiap hari udah saya kerjain, wong begitu
saja saya udah basah kok”, Ucup berkomentar sambil cengar-cengir.
“Yah sudah, kamu pulang aja…besok datang agak pagi buat terusin bersih-bersih”.
Sita saya bangunkan, dan sambil memakai baju saya terus mengambil foto. Setelah
selesai Sita bilang
”Aku bisa difoto dengan pakaian lengkap begini dong, yang cantik ya… tapi
setidaknya aku pernah punya “foto nude” , meski cuma sekali… “. Aku mengambil
sekitar 30 foto Sita dengan mengenakan Jilbab.
Menurutku dia malah lebih terlihat menarik dengan pakaian seperti itu.
Setelah itu kami pulang, Sita menganggap hal itu seperti tidak pernah terjadi.
Malah foto – foto itu nggak pernah dia tanyain apalagi dilihat… malu kali ya,
padahal hubungan saya dengan dia masih baik-baik…
Baca Juga Artikel Gacor Lainnya :
Trick Gacor Slot Lapak Pusat
Tips Dan Trik Togel Hongkong-2022
Strategi Slot Dengan Tingkat Kemengangan 95%
LINK VIDEO BOKEP VIRAL TERBARU
Cerita berdasarkan kisah nyata
Cerita Bokep Ngentot Dengan Istri Calon Orang
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.
-
Cerita Dewasa - Main dengan Tante Hot Ma.. Pa.. Dennis berangkat dulu” judi slot lapakpusat - Kata Dennis pamit mencium tangan ke dua oran...
-
judi slot lapakpusat - Di cerita kali ini aku akan menceritakan sebuah kisahku, sebelum, itu perkenalkan namaku Dona dan aku masih berum...
-
Sahabat baruku adalah seorang fotografer amatiran, meski demikian asap dapurnya bergantung penuh dari hasil fotonya. Hebat juga dengan ber...